Sangat terasa daging dimasak dengan teknik ”braised” selama 4 hingga 5 jam di atas api kecil hingga seratnya luruh.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·4 menit baca
Restoran-restoran lazimnya berlomba menawarkan paket berbuka selama Ramadhan. Salah satu lokasi iftar yang patut dicoba di Jakarta, yakni Busybeans, menyuguhkan tiga pilihan. Menu andalan seperti nasi goreng kebuli dan nasi rempah jeruk bisa dinikmati dengan paket untuk empat hingga 10 orang.
Restoran dengan interior modern minimalis di Jalan Taman Brawijaya III, Kebayoran Baru, tersebut masih lengang. Maklum, baru hari pertama puasa. ”Mulai berangsur ramai minggu depan waktu orang mulai buka bareng,” kata Manajer Operasional Busybeans Rayment Suherman, Selasa (12/3/2024).
Ia sudah mengambil ancang-ancang dengan menyajikan Iftar Busybeans. Iftar untuk empat orang, misalnya, tersedia untuk paket seharga Rp 390.000 yang terdiri dari hidangan pembuka, pilihan menu utama berupa nasi rempah sapi atau ayam, spageti aglio olio atau carbonara, nasi goreng kebuli, dan soto ayam.
Sementara itu, paket untuk empat orang seharga Rp 440.000 terdiri atas hidangan pembuka tradisional dan barat, dengan pilihan menu utama berupa nasi rempah jeruk lidah atau empal, chicken confit, spageti aglio olio atau carbonara, dan nasi goreng kebuli ayam atau sapi.
Busybeans juga menawarkan Iftar for 10 seharga Rp 990.000 dengan hidangan pembuka tradisional dan barat, berikut pilihan menu utama berupa soto ayam, rawon surabaya, nasi rempah sapi atau ayam, nasi goreng kebuli sapi atau ayam, gyross chicken, dan spageti aglio olio atau carbonara.
Pemesan setiap paket akan mendapatkan sajian penutup berupa roti dan pisang bakar serta es teh manis untuk setiap pengunjung. Makanan pembuka paket-paket itu, seperti singkong, sayap ayam, tapai, tahu isi, jamur, cumi, spring roll, dan kentang goreng.
Saat dikunyah, nasi rempah jeruk lidah, misalnya, sungguh lezat yang menyatu dengan sambal matah. Nasi aromatik mentega dilengkapi sambal spesial berkat kecombrang berpadu bawang merah yang minyaknya melumuri daging dengan berat hampir serupa steik atau sekitar 80 gram.
Sangat terasa daging itu dimasak dengan teknik braised selama empat hingga lima jam di atas api kecil hingga seratnya luruh. Begitu pula empal dengan pengolahan serupa hingga teksturnya sangat empuk. Nasi rempah jeruk lidah memang menjadi masakan paling favorit di Busybeans.
Nasi goreng kebuli yang tergolong paling laris juga tak kalah nikmat. Nasi yang dimasak basmati sehingga tak menempel itu dilahap bersama telur mata sapi, emping, serta acar timun, wortel, bawang merah, dan cabai rawit. Kuatnya rempah juga begitu gurih.
Sedikit beratraksi
Rasa hidangan itu termasuk berani dengan campuran gurih, kering, sekejap manis, bahkan selintas pahit, tapi bisa diracik dengan sangat pas. Jika cita rasanya ditelaah lebih jauh, dapat dicecap bahwa makanan tersebut lekat dengan nasi kebuli khas Surabaya.
Nasi rempah jeruk lidah atau empal bisa dipesan sendiri, masing-masing seharga Rp 79.000 per porsi. Adapun setiap porsi nasi goreng kebuli bisa dipilih dengan pelengkap ayam seharga Rp 58.000, sapi Rp 68.000, kambing Rp 74.000, dan buntut Rp 85.000.
Minuman yang paling sering dipesan, kopi oatmilk gula aren seharga Rp 50.000, lumayan unik karena disajikan terpisah. Konsumen bisa sedikit beratraksi dengan mencampur susu, espresso, dan gula merah yang sudah berbentuk es sesuai selera.
Rayment mengatakan, selama hampir sepekan pertama Ramadhan, okupansi Busybeans pada saat berbuka umumnya masih sekitar 20 persen. Keterisian itu berangsur meningkat menjelang minggu kedua atau sekitar 60 persen. Reservasi dibatasi maksimal hingga 70 persen dari kapasitas tersebut.
”Di Busybeasn terdapat sekitar 80 tempat duduk. Kalau ada acara, bisa diatur supaya muat sampai 100 pengunjung,” tuturnya. Meski reservasi bisa mencapai okupansi maksimal, Rayment tetap membatasi pesanan agar tamu yang langsung datang masih kebagian kursi.
”Kalau datang sekitar satu jam sebelum berbuka, biasanya masih aman. Biar bisa pesan dulu juga. Kalau terlalu mepet dengan azan magrib, keluarnya mungkin lama,” ujarnya.
Rayment tak ingin menyajikan masakan yang dimasak sudah lama dan baru diantar menjelang berbuka karena rasanya bisa berubah.
”Masakan masih enak disantap waktu masih panas dengan suhu 60 derajat celsius atau lebih. Jika sudah dingin, bisa jadi rasanya cuma asin,” katanya.
Begitu pula kopi panas yang masih menguarkan sensasi pahit atau fruity (buah), jika suhunya turun 30 derajat celsius, menjadi mulai terasa masam.
Restoran ditingkatkan
Restoran yang berdiri sejak tahun 2019 itu bermula dari coffee shop, lalu ditingkatkan dengan konsep bistro yang mengedepankan masakan Nusantara. Di Busybeans tersedia sekitar 50 makanan dan 50 minuman. Rayment mengistilahkan menunya dengan comfort food.
”Ada nasi kemangi juga atau kencur dengan topping (tambahan yang ditaruh di atas masakan) lidah. Konsumen yang tadinya ngopi sekarang makan-makan,” ucapnya. Busybeans juga menyajikan menu barat, seperti kroisan, omelette (telur dadar), panekuk, dan burger.
Restoran dengan luas sekitar 400 meter persegi itu terbagi menjadi ruang tertutup berpendingin udara dan bagian belakang dengan taman kecil. Busybeans buka pada pukul 07.30-23.00 berkarakteristik meja besar sehingga konsumennya tak perlu duduk berimpitan.
Di antara semua makanan Busybeans, Siti Nurul Rahmafiqo (46) paling suka nasi goreng kebuli. Sebagai pemuas dahaga favorit, ia memilih kopi oatmilk gula aren. Praktisi desain interior tersebut juga menggandrungi keripik kentang yang dikemas dalam wadah plastik.
”Enaknya enggak pakai penyedap rasa. Lumayan pedas dan krispi. Pramusajinya juga ramah. Ada ruang terbuka yang romantis gitu,” ujarnya. Warga Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta, itu juga mengagumi interior yang cantik dengan warna-warninya.
Riza Ardiansyah (47) rata-rata berkunjung ke Busybeans sebulan sekali. Ia menganggap restoran itu cukup strategis untuk bertemu kliennya. ”Kalau saya, kerja bisa tiga sampai empat jam. Saya paling suka nasi goreng kebuli dan kopi susu gula aren,” kata praktisi penyelenggara acara tersebut.
Warga Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, itu juga menyukai ruang terbuka di belakang Busybeans yang nyaman untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. ”Jadi, kalau ketawa dan agak berisik, enggak masalah. Bisa pesan kopi literan buat ramai-ramai yang ekonomis,” ujarnya.