Indonesia Mau PBB Tetapkan Hari Danau Internasional
Indonesia bekerja sama dan membantu negara berkembang di kawasan lain untuk mengatasi masalah air global.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia ingin Perserikatan Bangsa-bangsa menetapkan dan merayakan Hari Danau Internasional. Indonesia juga ingin ada kerja sama global yang konkret untuk pengembangan sanitasi dan pengelolaan air. Keinginan itu merupakan bagian dari harapan Indonesia di Forum Air Dunia di Bali, 18-25 Mei 2024.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Tri Tharyat mengatakan, forum itu wujud diplomasi hidrologi Indonesia. Forum itu sekaligus salah satu upaya kontribusi Indonesia pada tata kelola air global. ”Isu air saat ini tidak melihat wilayah atau negara,” ujarnya, Senin (29/4/2024), di Jakarta.
Sebanyak 2,2 miliar orang hidup tanpa akses air minum yang dikelola baik. Selain itu, ada 3,5 miliar orang tanpa akses sanitasi yang aman. Perang dan konflik di sejumlah negara dan wilayah memperburuk kondisi tersebut.
Menurut Tri, banyak negara ingin belajar pada Indonesia mengenai pengelolaan air bersih. Kini capaian global untuk akses air baru 12 persen. Padahal, komunitas internasional sepakat akses air bersih mencapai 100 persen pada 2030.
Di Indonesia, targetnya sudah mencapai 60 persen. ”Banyak negara ingin tahu bagaimana cara Indonesia bisa mencapai hal seperti itu di tengah Covid-19, krisis pangan, dan keuangan global,” ujarnya.
Target nyata
Forum Air Dunia atau World Water Forum ke-10 di Bali merupakan ajang yang tepat waktu. Indonesia berharap bisa menghasilkan hal nyata dari forum tersebut.
Indonesia membidik setidaknya empat hasil nyata. Pertama, kesepakatan dunia terhadap penetapan Hari Danau Internasional. Indonesia sudah melobi sejumlah negara untuk penetapan itu. ”Deklarasi hari internasional ini kita dorong untuk dapat disahkan di semester II tahun 2024 di New York di Markas Besar PBB,” ujarnya.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, menyebut Hari Danau Internasional penting. Sebab, danau salah satu sumber air baku dan energi. Danau juga berfungsi sebagai pengendali banjir.
Indonesia juga mendorong konsep global pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi untuk pulau-pulau kecil. Tidak kalah penting, Indonesia mendorong pembuatan pusat keunggulan untuk kajian isu ketahanan air dan iklim.
Terakhir, Indonesia berharap WWF 10 di Bali menyepakati dan meluncurkan proyek nyata. ”Indonesia juga akan menampilkan beberapa proyek dalam World Water Forum ke-10. Tentunya kita berharap bahwa dari pertemuan ini lahir berbagai kerja sama dan kesepakatan untuk ditindaklanjuti menjadi implementasi nyata,” tutur Endra.
Daftar proyeknya masih diperiksa dan fokusnya membantu negara Selatan meningkatkan akses pada air bersih dan sanitasi. ”Hal ini terutama untuk membantu negara-negara berkembang lainya di wilayah Pasifik yang sama-sama kita ketahui dan secara geografis berbentuk negara-negara kepulauan kecil,” ujarnya.
Indonesia juga bekerja sama dan membantu negara berkembang di kawasan lain untuk mengatasi masalah air global. WWF 10 akan terdiri dari 230 sesi forum tematik, 55 agenda sampingan, dan 10 sesi khusus.