Kehilangan Jabatan Wakil PM, Menlu Thailand Mundur
Pengunduran diri Parnpree mengejutkan banyak orang. Ia memilih mundur untuk ”menjunjung prinsip”.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
BANGKOK, MINGGU — Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara, yang juga Wakil Perdana Menteri Thailand, mengundurkan diri, Minggu (28/4/2024). Ia mundur setelah Perdana Menteri Srettha Thavisin mengumumkan perombakan kabinet dan mencopot Parnpree dari jabatan wakil perdana menteri.
Melansir dari media lokal, Bangkok Post, Srettha menandatangani daftar nama-nama terbaru yang mengisi kabinet hasil perombakan pada Jumat (26/4/2024). Daftar nama tersebut diserahkan kepada Raja Thailand untuk mendapatkan dukungan kerajaan. Dalam daftar itu, Parnpree hanya menjabat sebagai menteri luar negeri sehingga ia memilih mundur.
Juru Bicara Pemerintah Thailand Chai Wacharonke menjelaskan, Srettha sudah menerima surat pengunduran diri Parnpree. ”Pengunduran diri Parnpree tidak akan memengaruhi pekerjaan pemerintah untuk urusan luar negeri karena sekretaris tetap dan pejabat Kementerian Luar Negeri dapat bekerja sebagai gantinya,” ujarnya.
Dalam wawancara pada Minggu (28/4/2024), Parnpree mengonfirmasi pengunduran dirinya. Ia memilih mundur untuk ”menjunjung prinsip” dan karena ia sangat yakin akan pekerjaannya di kedua jabatan tersebut. Dengan hanya menjabat sebagai menlu, menurut Parnpree, pekerjaannya untuk urusan luar negeri dapat terhambat.
Parnpree, anggota partai berkuasa Pheu Thai, juga yakin alasan pemecatannya tidak ada hubungannya dengan kurangnya prestasi. Ia menyatakan telah bekerja dengan baik serta membantu meningkatkan citra Thailand di mata internasional.
Dengan penuh keyakinan, ia menyatakan sudah bekerja sebaik-baiknya dalam urusan internasional dan ekonomi internasional dengan jujur dan penuh integritas. Parnpree juga menyebut telah melakukan yang terbaik untuk menarik lebih banyak investasi asing seperti yang diumumkan pemerintah dan secara efektif menerapkan diplomasi ekonomi proaktif pemerintah demi membuka pintu perdagangan.
Selain itu, ia memastikan keselamatan warga Thailand yang berada di luar negeri. Parnpree diketahui berperan penting dalam menjamin pembebasan puluhan warga Thailand yang ditangkap dan disandera Hamas di Gaza. Begitu pula dalam pembebasan warga Thailand yang ditahan di Laukkaing, Myanmar.
Pengunduran diri Parnpree mengejutkan banyak orang, termasuk tokoh senior pemerintah seperti Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai. Kepada media lokal, Wechayachai mengatakan, tindakan Parnpree tidak terduga.
Dengan pengunduran diri Parnpree, Kemenlu Thailand saat ini tidak punya kendali, terlebih saat ini Thailand tengah berupaya membantu menyelesaikan krisis di Myanmar. Ia diketahui memimpin tim urusan Myanmar. Pada Maret, ia meluncurkan inisiatif kemanusiaan yang berupaya membuka jalan bagi perundingan antarkubu yang bertikai setelah tiga tahun ketidakstabilan dan kekerasan yang dipicu oleh kudeta militer.