Kalahkan Skuad Muda Thailand, Indonesia ke Perempat Final
Indonesia melaju ke perempat final Kejuaraan Piala Thomas. Namun, tim putra kehilangan satu partai saat lawan Thailand.
CHENGDU, SENIN — Hasil yang diraih Indonesia dan India dalam penyisihan Grup C Piala Thomas memastikan kedua tim itu lolos ke perempat final. Indonesia mengalahkan Thailand 4-1, sedangkan India menang atas Inggris 5-0.
Kemenangan Indonesia dan India didapat pada pertandingan di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, Senin (29/4/2024). Dengan hasil tersebut, Indonesia dan India dipastikan menempati peringkat dua besar Grup C dan berhak melaju ke perempat final. Posisi mereka tak akan tergeser oleh Inggris dan Thailand meski persaingan pada grup ini masih berlanjut.
Baca juga: Tim Thomas Indonesia Waspadai Thailand
Dengan demikian, laga Indonesia melawan India akan menjadi penentu juara grup, sedangkan Inggris dan Thailand tersingkir apa pun hasil dari dua pertandingan yang akan berlangsung pada Rabu.
Setelah mengalahkan Inggris 5-0, pada Sabtu, Indonesia berhadapan dengan Thailand yang memiliki kekuatan lebih baik dibandingkan Inggris. Namun, untuk bersaing di Chengdu, Thailand tidak diperkuat beberapa pemain terbaik, salah satunya ganda putra nomor satu mereka, Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren.
Saat berhadapan dengan ”Tim Merah Putih”, Thailand juga memilih menyimpan tunggal putra nomor satu mereka, Kunlavut Vitidsarn. Mereka menurunkan sebagian besar pemain muda yang berusia 18-22 tahun, salah satunya Panitchaphon Teeraratsakul (19 tahun) sebagai tunggal pertama untuk melawan Anthony Sinisuka Ginting.
Skuad muda Thailand itu lebih banyak bertanding pada turnamen BWF level rendah, yaitu Super 100, International Challenge/Series. Ini berbeda dengan pemain Indonesia yang aktif bersaing di BWF World Tour. Jonatan Christie, bahkan menjuarai All England Super 1000 setelah mengalahkan Anthony di final. Fajar/Rian adalah juara All England 2023 dan 2024.
Lihat juga: Kemenangan Lawan Thailand Jadi Penentu Tim Thomas Cup Indonesia Melaju ke Perempat Final
Berdasarkan perbedaan pengalaman itu, Indonesia mengalahkan Thailand seperti pada setiap pertemuan penyisihan grup sejak Piala Thomas 2014. Seperti pada pertemuan lain pula, Indonesia kehilangan satu pertandingan, kali ini dari ganda putra, Fajar/Rian. Mereka kalah dari Peeratchai Supkhun/Pakkapon Teeraratsakul 19-21, 21-14, 11-21 pada partai kedua.
Persaingan paling ketat terjadi pada penyisihan grup Piala Thomas 2020 ketika Indonesia menang 3-2. Kemenangan didapat melalui partai terakhir setelah kedua tim berbagi kemenangan 2-2.
Perbedaan pengalaman antara skuad Indonesia dan Thailand di Chengdu, salah satunya, terlihat pada laga Anthony melawan Teeraratsakul. Anthony tak banyak mengalami kesulitan untuk menerapkan gaya permainan menyerang hingga dia menang 21-16, 21-13.
Meski demikian, Teeraratsakul terlihat memperlihatkan daya juangnya untuk mengimbangi Anthony. Dia bisa bergerak dengan cepat dan bertahan dengan baik meski sering kalah bersaing dalam penyelesaian akhir.
Baca juga: Skenario Awal Berjalan Baik
”Pada gim pertama, lawan bermain baik. Kecepatan dan serangannya cukup menyulitkan. Pada gim kedua, saya bisa lebih tenang dan mulai menemukan cara bermain seperti yang diinginkan,” tutur Anthony.
Tunggal putra peringkat ketujuh dunia itu mengatakan, awalnya dirinya mempersiapkan untuk melawan Vitidsarn. Akan tetapi, Anthony tak ingin terpaku dengan kemungkinan melawan sesama tunggal pertama sehingga dia pun mempelajari permainan pemain lain untuk mengantisipasi susunan pemain yang berbeda dari Thailand. Anthony akhirnya memperoleh gambaran ketika dia harus melawan tunggal kedua Thailand, apalagi itu merupakan pertemuan pertama mereka.
Kemenangan dalam dua gim juga didapat Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menyumbangkan kemenangan ketiga bagi Indonesia dan Chico Aura Dwi Wardoyo pada partai terakhir. Ini menjadi penampilan pertama kedua wakil Indonesia itu setelah tak diturunkan ketika melawan Inggris.
Sementara Jonatan dipaksa bermain tiga gim oleh tunggal putra nomor empat Thailand berperingkat ke-160 dunia, Saran Jamsri, dengan skor 21-16, 13-21, 21-12. Jonatan mengatakan, dia belum bisa beradaptasi dengan baik dengan laju kencang kok yang digunakan.
Baca juga: Tekankan Kebersamaan dalam Kejuaraan Beregu
”Itu belum bisa saya atasi secara maksimal, bagaimana cara terbaik mengontrol kok, apalagi ketika diganti baru. Jadi, tadi saya berusaha sangat keras untuk menjadikan hal itu tidak menjadi masalah besar dan merugikan. Di luar itu, lawan memang bermain ulet pada gim kedua. Pertahanannya lebih rapi dan serangannya menyulitkan,” ujar Jonatan, yang juga menjadi juara Asia pada tahun ini.
Pada laga terakhir, Chico berusaha tetap fokus bermain sebaik mungkin meski Indonesia telah memastikan kemenangan 3-1. ”Ini pertandingan pertama saya di Piala Thomas kali ini. Saya fokus mengeluarkan semua kemampuan. Saya juga senang bisa dipercaya kembali masuk tim, tetapi tahu bahwa tanggung jawab pada kali ini lebih besar,” ujar Chico.
Fajar/Rian gagal sumbang poin
Meski menang, tim putra Indonesia mendapat peringatan ketika Fajar/Rian gagal menyumbangkan kemenangan. Mereka kalah dari ganda putra nomor tiga Thailand yang merupakan ranking ke-52 dunia, Peeratchai Supkhun/Pakkapon Teeraratsakul, 19-21, 21-14, 11-21.
Kami akui, pasangan Thailand bermain sangat baik. Pemain depannya adalah playmaker dengan bola-bola depan yang halus. Sementara pemain lain memiliki power yang sangat kuat.
Sehari sebelum pertandingan, pelatih ganda putra pelatnas, Aryono Miranat, menjelaskan kemampuan ganda putra Thailand yang harus diwaspadai meski mereka jarang bertanding di turnamen level tinggi. Aryono menyebut karakter permainan Thailand yang membahayakan, antara lain, pukulan no lob dan pukulan di depan net.
Baca juga: Menuju Puncak di Paris dari Chengdu
Penilaian Aryono ini terlihat pada pertandingan Fajar/Rian melawan Sukphun/Teeraratsakul yang berlangsung 52 menit. Fajar/Rian kalah dalam adu cepat permainan drive dan di depan net.
Pada gim ketiga, ganda putra Indonesia peringkat ketujuh dunia itu benar-benar tak dapat keluar dari tekanan lawan, terutama pada pukulan-pukulan awal. Selain itu, pasangan Thailand juga bisa dengan cerdik mengubah arah dan jenis pukulan dengan cepat hingga Fajar/Rian akhirnya membuat kesalahan.
”Kami akui, pasangan Thailand bermain sangat baik. Pemain depannya adalah playmaker dengan bola-bola depan yang halus. Sementara pemain lain memiliki power yang sangat kuat. Kami tahu tidak akan mudah melawan mereka. Apalagi, tadi, khususnya saya, ragu-ragu dalam mengontrol laju shuttlecock hingga buangannya tidak maksimal,” ujar Fajar.
Pada sesi sore, mulai pukul 16.00 WIB, tim Piala Uber Indonesia akan berhadapan dengan Uganda. Jika menang, tim putri pun memastikan akan tampil pada perempat final bersama Jepang yang lolos dari Grup C. Jepang telah meraih dua kemenangan, yaitu atas Uganda dan Hongkong.
Hasil Piala Thomas Indonesia Vs Thailand
Anthony Sinisuka Ginting – Panitchaphon Teeraratsakul 21-16, 21-13
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto – Peeratchai Supkhun/Pakkapon Teeraratsakul 19-21, 21-14, 11-21
Jonatan Christie – Saran Jamsri 21-16, 13-21, 21-12
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin – Sirawit Sothon/Natthapat Trinkajee 21-13, 21-10
Chico Aura Dwi Wardoyo – Machakorn Pusri 21-10, 21-11