Gol Penalti Madura United Sandung Juara Reguler Borneo FC
Madura United FC berpeluang ke final Championship Series setelah menang 1-0 atas Borneo FC Samarinda di leg pertama.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
ANTARA FOTO/RIZAL HANAFI
Pemain Madura United, Hugo Gomes, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Borneo FC pada laga pertama semifinal Championship Series Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (15/5/2024). Madura menang 1-0.
BANGKALAN, KOMPAS — Gol teramung dari titik penalti mengantar Madura United menjungkalkan juara seri reguler Borneo FC di leg pertama Championship Series Liga 1, Rabu (15/5/2024) malam di Stadion Gelora Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.
Penalti untuk tuan rumah karena sayap serang MR Afrisal dijatuhkan di area terlarang oleh bek pengganti Taufany Muslihuddin pada menit ke-76. Gelandang sayap Hugo Gomes alias Jaja sukses menjadi algojo tendangan 12 pas sehingga mengantar timnya memenangi laga dengan skor 1-0.
Hasil positif ini akan memperbesar peluang ”Sapeh Kerrab”, julukan Madura, untuk menjalani laga tandang alias leg kedua ke rumah kebesaran ”Pesut Etam”, julukan Borneo, Minggu (19/5/2024) di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur.
Dari dua pertemuan terakhir, Madura menang atas Borneo. Pada perjumpaan sebelumnya pada pekan ke-31 reguler di Segiri, Sapeh Kerrab menang 4-0 atas Pesut Etam. Namun, untuk catatan pertemuan atau head to head kedua kesebelasan, Borneo masih unggul dengan 8 kemenangan dan 4 imbang atas Madura. Borneo yang merupakan tim pengakuisisi Perseba Super Bangkalan pada 2014 cuma kalah 5 laga dari Madura yang mengakuisisi Pelita Bandung Raya pada 2016.
ANTARA FOTO/RIZAL HANAFI
Pemain Madura United, Dodi Alekvan Djin (kanan), berebut bola dengan pemain Borneo FC, Terens Puhiri, pada laga pertama semifinal Championship Series Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (15/5/2024).
Sebelum berhadapan di Championship Series, Borneo adalah pemuncak klasemen dengan 70 poin dari 21 kemenangan, 7 seri, dan 6 kekalahan. Madura di urutan keempat dengan 55 poin dari 15 kemenangan, 10 seri, dan 9 kekalahan.
Dalam laga yang dihadiri hampir 6.000 penonton tanpa suporter Borneo, Madura yang ditangani pelatih interim Rakhmat Basuki turun dengan formasi 4-3-3. Tim tamu yang ditangani pelatih Pieter Huistra dengan formasi 4-2-3-1.
Madura menggebrak sejak menit awal. Sayap serang Riyatno Abiyoso pada menit ke-7 memiliki peluang emas untuk mencetak gol. Namun, tembakan Abiyoso masih dapat digagalkan oleh kiper Angga Saputro. Borneo membalas dengan ancaman pada menit ke-36 dengan kreasi kuartet serang Felipe Cadenazzi, Sihran Amarullah, Stefano Lilipaly, dan Terena Puhiri. Namun, sampai akhir babak pertama, kedua tim bermain 0-0.
Di babak kedua, Huistra menarik Cadenazzi dan Lilipaly dengan memasukkan Hendro Siswanto dan Willem Pluim. Namun, tekanan permainan tuan rumah lebih hebat sehingga rotasi belum mampu memperlihatkan kekuatan sesungguhnya si juara reguler. Madura dominan dengan penguasaan bola 60 berbanding 40, tembakan ke gawang 4 atas 1, total tembakan 7 atas 5, akurasi tembakan 80 berbanding 25, dan umpan 349 berbanding 227.
Sejak kekalahan di pekan ke-31, Pesut Etam belum dapat kembali ke performa terbaik. Kekalahan dari Madura akan menambah sulit misi Borneo menjadi juara sejati. Padahal, sebelum pekan ke-31 itu, Borneo membuat rekor 19 laga tak terkalahkan di fase reguler.
ANTARA FOTO/RIZAL HANAFI
Pemain Madura United Dalberto Luan Belo (atas) menendang bola dengan dihadang pemain Borneo FC, Silverio Junio Goncalves, pada pertama semifinal Championship Series Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (15/5/2024).
Namun, peluang Borneo belum habis. Mereka harus membalas kekalahan di leg kedua. Pesut Etam harus dapat memaksimalkan rumah kebesaran pada leg kedua. Borneo harus menang lebih dari dua gol untuk ke final menghadapi Persib Bandung, urutan dua, atau Bali United, urutan tiga. Persib dan Bali bermain imbang 1-1 di leg pertama.
Dalam jumpa pers seusai laga, Rakhmad mengatakan, hasil 1-0 cukup baik, tetapi belum memastikan tempat di final untuk peluang juara kompetisi. ”Peluang kami lebih banyak, tetapi tidak ada yang terkonversi menjadi gol,” kata mantan Pelatih Persepam Pamekasan ini.
Rakhmad melanjutkan, kemenangan 1-0 harus dipertahankan saat leg kedua. Madura patut mengembalikan teror seperti pekan ke-31 saat menang empat gol tanpa balas. Hanya dengan cara itu, Madura menggagalkan misi Borneo sekaligus merebut peluang menjadi juara kompetisi untuk pertama kali.
Huistra mengatakan, permainan Borneo tak berkembang karena tuan rumah bermain dengan apik dan menekan. Namun, Huistra meyakini peluang tim asuhannya belum habis. Borneo harus membalas dengan gol lebih banyak. ”Kami akan balas di leg kedua,” ujarnya.
