Anggota DPD Terpilih 2024 Didominasi Wajah Baru
Sebanyak 105 petahana mencalonkan kembali untuk DPD periode 2024-2029, tetapi hanya 63,8 persen yang terpilih kembali.
Pemilihan umum 14 Februari 2024 juga memilih calon anggota Dewan Perwakilan Daerah. Sebanyak 105 petahana kembali mencalonkan diri untuk periode 2024-2029. Namun, yang terpilih kembali hanya 67 orang atau 63,8 persen dari jumlah tersebut. Anggota DPD terpilih yang akan bertugas lima tahun ke depan di Senayan didominasi oleh wajah baru.
Masa tugas 136 anggota DPD, atau yang disebut juga dengan senator, periode 2019-2024 akan berakhir pada akhir September 2024. Per 1 Oktober 2024, sebanyak 152 senator terpilih untuk periode 2024-2029 akan dilantik.
Pada Pemilu 2024 ini, terjadi penambahan jumlah senator yang akan masuk ke Senayan seiring dengan bertambahnya empat provinsi hasil pemekaran di Papua.
Sejak 2022, jumlah provinsi di Indonesia bertambah menjadi 38 provinsi. Setiap provinsi mengirimkan empat perwakilan yang dianggap mampu menyuarakan aspirasi daerahnya di tingkat nasional. Senator yang dipilih rakyat secara langsung sejak tahun 2004 ini kini berjumlah 152 orang.
Dari 136 senator yang akan habis masa tugasnya, terdapat 105 orang dari semua provinsi yang kembali bertarung merebut suara untuk kembali mendapatkan tiket duduk di kursi parlemen.
Berdasarkan simulasi dan analisis Litbang Kompas, hanya 63,8 persen atau 67 orang dari jumlah senator petahana yang diprediksi berhasil mempertahankan kursinya di parlemen.
Jika diselisik, terdapat 14 provinsi yang semua petahana senatornya mencalonkan diri kembali pada Pemilu 2024. Ke-14 provinsi tersebut adalah Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.
Sementara di dua provinsi, yaitu Bali dan Papua, hanya terdapat masing-masing satu senator petahana yang kembali mencalonkan. Di provinsi lain terdapat dua atau tiga petahana yang juga kembali mencalonkan diri untuk periode selanjutnya.
Baca juga: Komeng dan Rekor Tertinggi Suara di Pemilu DPD Sepanjang Masa
Wajah baru
Dengan terpilihnya kembali 67 petahana pada pemilu tahun ini, berarti ada 85 senator atau 55,9 persen dari total anggota DPD yang merupakan wajah baru yang bertugas di Senayan nanti. Akan ada penyegaran di sidang-sidang lembaga majelis tinggi di lembaga legislatif dengan kehadiran wajah-wajah baru.
Wajah baru senator muncul di semua provinsi, kecuali di Lampung. Ini yang menarik di pemilu DPD kali ini. Lampung menjadi satu-satunya provinsi di mana empat senator petahana yang mencalonkan diri, semuanya terpilih kembali. Mereka hanya berganti urutan berdasarkan perolehan suara terbanyak.
Keempat senator dari Lampung tersebut berdasarkan suara terbanyak yang diperoleh secara berturut-turut adalah Jihan Nurlela, Ahmad Bastian, Abdul Hakim, dan Bustami Zainudin. Di periode sebelumnya, urutan berdasarkan suara terbanyak adalah Jihan Nurlela, Abdul Hakim, Ahmad Bastian, dan Bustami Zainudin.
Di luar provinsi baru yang terbentuk di Papua, penyegaran atau wajah senator yang keseluruhannya baru dari satu provinsi, dalam artian tidak ada petahana yang kembali terpilih, terdapat di empat provinsi. Keempat provinsi tersebut adalah Riau, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, dan Papua.
Dari Riau, keempat senator baru yang terpilih adalah Arif Eka Saputra, Muhammad Mursyid, Sewitri, dan Abdul Hamid. Dua petahana yang ikut bertarung memperoleh suara di bawah keempat senator baru tersebut.
Di Jawa Barat, dua petahana yang kembali mencalonkan juga mendapat suara di bawah empat besar. Wajah baru senator di Jawa Barat diisi oleh Alfiansyah Komeng, Aanya Rina Casmayanti, Jihan Fahira, dan Agita Nurfianti.
Di Sulawesi Tengah, empat senator baru berhasil menyingkirkan tiga petahana yang ikut berebut suara rakyat. Keempat senator baru tersebut adalah Febriyanthi Hongkiriwang, Abcandra Muhammad Akbar Supratman, Rafiq Al-Amri, dan Andhika Mayrizal Amir.
Selanjutnya, Papua juga terpilih wajah baru senator, yakni Carel Simon Petrus Suebu, David Harold Waromi, Regina Muabuay, dan Lalita. Adapun senator Yorrys Raweyai yang sebelumnya wakil dari Provinsi Papua mencalonkan diri kembali untuk provinsi hasil pemekaran, yakni Papua Tengah, dan terpilih di wilayah tersebut.
Seperti halnya Yorrys Raweyai, petahana dari Papua Barat, yakni Mamberob Y Rumakiek, kembali maju sebagai wakil dari provinsi baru, yakni Papua Barat Daya. Ia pun kembali terpilih di sana.
Penyegaran anggota DPD juga bisa dilihat dari komposisi berdasarkan jenis kelamin. Jumlah perempuan yang terpilih menjadi senator bertambah. Jika pada periode 2019-2024 jumlah perempuan senator sebanyak 40 orang atau 29,4 persen dari total, untuk periode mendatang jumlahnya menjadi 55 orang atau 36,2 persen.
Sumatera Selatan menjadi satu-satunya provinsi yang mengirimkan senator perempuan semua, sama seperti periode sebelumnya. Mereka adalah Ratu Tenny Leriva, Jialyka Maharani, Amaliah, dan Eva Susanti. Tiga nama terakhir adalah petahana.
Baca juga: Pemenang Pemilu 2024 DPD Jatim, dari Ahmad Nawardi hingga Kondang Kusumaning Ayu
Harapan baru
Penyegaran dengan dominasi wajah baru di DPD memberi harapan baru terkait peran senator untuk lebih mengakomodasi aspirasi daerah dan menjalankan fungsi perwakilan daerah di pusat.
Seperti halnya lembaga DPR, DPD juga memiliki fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran yang berfokus pada persoalan otonomi daerah, hubungan antara pusat dan daerah, juga pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah.
Selain itu, terkait pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya serta hal-hal yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Selain membawa aspirasi daerah ke panggung nasional, peran senator di provinsi asalnya juga tak kalah penting. Senator juga memiliki tugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas rancangan peraturan daerah (raperda) dan peraturan daerah (perda).
Dengan menjadi jembatan antara pusat dan daerah, peran senator sejatinya bisa lebih memeratakan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tidak mesti selalu fokus pada pemekaran wilayah atau daerah otonom baru semata yang memiliki kendala keterbatasan anggaran negara.
Namun, bagaimana DPD bisa memosisikan diri sebagai mitra pemerintah daerah dalam menggali potensi, inovasi, dan kreativitas daerah untuk pembangunan yang lebih maju dan menyejahterakan.
Rakyat tentu menanti kiprah bernas senator-senator baru dan perubahan yang dibawanya. Selamat datang di Senayan, para senator! (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Persaingan DPD Bali, Munculnya Format Baru dan Tersisanya Sosok Arya Wedakarna