Lolosnya Ukraina ke putaran final Piala Eropa disambut sukacita. Perang tak bisa menghentikan perjuangan skuad Ukraina.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·3 menit baca
KYIV, KAMIS — Lolosnya Ukraina ke ajang Piala Eropa 2024 secara dramatis memiliki makna lebih dalam. Pertama, lolosnya Ukraina menjadi penghibur bagi negara yang porak-poranda akibat konflik berkepanjangan dengan Rusia. Kedua, lolosnya Ukraina menjadi inspirasi bagi generasi muda negara tersebut.
Ukraina memastikan satu tempat di putaran final Piala Eropa 2024 setelah mengalahkan Eslandia, 2-1, pada laga play-off Grup B, Rabu (27/3/2024) dini hari WIB, di Stadion Wroclaw, Polandia. Ukraina akan bergabung di Grup E bersama Belgia, Slowakia, dan Romania yang sudah lebih dulu lolos.
Meskipun harus bertanding di luar negaranya sebagai tim ”pengungsi”, skuad Ukraina berkecil hati. Ukraina yang tampil lebih dominan dari Eslandia harus ketinggalan 0-1 setelah Albert Gudmundsson mencetak gol pembuka di menit ke-30. Ukraina membalas melalui dua gol dari Viktor Tsygankov dan Mykhailo Mudryk yang dicetak pada menit ke-54 dan ke-84.
Kemenangan Ukraina atas Eslandia disambut gemuruh suporter tim kuning-biru di Stadion Wroclaw. Tidak puas hanya di dalam stadion, para suporter melanjutkan kegembiraannya di jalanan kota Wroclaw. Tim Ukraina sudah berulang kali menjalani pertandingan di luar negeri karena tidak mungkin menggelar pertandingan di dalam negeri. Mereka berpindah-pindah mulai dari Slowakia, Ceko, Jerman, hingga Polandia.
Sebelum dan sesudah pertandingan, kami tegaskan kemenangan-kemenangan ini dipersembahkan untuk negara, rakyat, dan para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan kami.
Kemenangan Ukraina atas Eslandia setelah tertinggal rupanya menjadi ciri khas timnas Ukraina. Pada pertandingan semifinal babak play-off kontra Bosnia Herzegovina, Jumat (22/3/2024), Ukraina lebih dulu kebobolan satu gol sebelum membalikkan keadaan menjadi kemenangan 2-1. Dua gol itu tercipta pada saat kritis, yakni di menit ke-85 dan ke-88.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung memberikan ucapan selamat atas keberhasilan timnas Ukraina menembus Piala Eropa. Zenlensky mengatakan, kapan pun bangsa Ukraina menghadapi berbagai kesulitan, tetapi mereka tidak menyerah, maka bangsa Ukraina akan meraih kemenangan.
”Terima kasih anak-anak! Terima kasih tim!,” ungkap Zelensky melalui pesan di aplikasi Telegram.
Pelatih Ukraina Serhiy Rebrov dikutip dari ESPN mengatakan, kemenangan tersebut sangat penting bagi seluruh rakyat Ukraina dan para prajurit di medan perang.
”Saya sangat senang atas penampilan para pemain karena dua pertandingan (play-off) yang sangat sulit dan membuat gugup. Sebelum dan sesudah pertandingan, kami tegaskan kemenangan-kemenangan ini dipersembahkan untuk negara, rakyat, dan para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan kami,” lanjutnya.
Kapten timnas Ukraina, Oleksandr Zinchenko, menuturkan, dia sangat bangga sebagai orang yang lahir di Ukraina. Dia merasa sama-sama berjuang seperti para prajurit Ukraina yang tengah bertempur menghadapi Rusia.
”Kami akan terus membicarakan (kemenangan) ini, meneriakkannya setiap hari. Inilah jalan satu-satunya bagi kami meraih kemenangan. Ini adalah pertandingan paling emosional,” ujar Zinchenko kepada BBC.
Mungkinkah Ukraina kembali mengulang pencapaian pada Piala Eropa 2020? Pada ajang Piala Eropa yang digelar mundur setahun akibat pandemi Covid-19 itu, Ukraina berhasil mencapai babak perempat final. Mereka tersingkir di perempat final setelah dibungkam Inggris, 0-4.
Bagi Eslandia, kekalahan tersebut berarti kegagalan mengulang kesuksesan mereka menembus putaran final Piala Eropa 2016. Meski demikian, dikalahkan oleh negara yang dikoyak perang seperti Ukraina masih menyisakan perasaan bangga.
”Rasanya memalukan jika kalah dari tim lain. Tapi, kalah dari Ukraina…it’s OK,” kata Pelatih Eslandia Age Hareide, dikutip dari The Guardian.
Bagi generasi muda Ukraina, kemenangan tersebut jelas sebuah inspirasi. Para pemain muda di akademi sepak bola Sporting Kyiv di Kyiv, ibu kota Ukraina, sangat bangga atas keberhasilan kakak-kakaknya menembus Piala Eropa 2024.
”(Ini) menunjukkan bahwa perang tidak bisa menghentikan kami mengejar prestasi olahraga, kami lolos kualifikasi Piala Eropa dan kami akan bertanding di sana,” kata Hlib Kochetov, pemain sepak bola yang baru berusia 12 tahun.
Menurut Artem Mykhailenko (15) yang juga pemain muda di Sporting Kyiv ini, tampilnya Ukraina di ajang Piala Eropa 2024 adalah saat yang membanggakan bagi seluruh bangsa. ”Kami harus menunjukkan bahwa kami berharga, menunjukkan siapa kami, menunjukkan bahwa kami bangsa Ukraina, bahwa Ukraina bangsa besar, bersatu, dan dihormati sebagai negara yang kuat,” imbuhnya.
Kegiatan olahraga untuk anak dan remaja di Kyiv terus berjalan meskipun serangan rudal dan drone Rusia tidak berhenti menghujani kota tersebut. Kegiatan olahraga dan kegiatan pengisi waktu lainnya perlu dilakukan agar anak-anak Ukraina terhindar dari trauma perang.
Pelatih Sporting Kyiv, Anatolli Kartasov (36) mengatakan, keberhasilan Ukraina merebut tempat di Piala Eropa telah menghidupkan kembali mimpi-mimpi anak-anak Ukraina. Mereka bermimpi suatu saat menjadi pemain sepak bola profesional. Menurut Kartasov, Piala Eropa adalah ajang yang sangat penting untuk memelihara agar mimpi-mimpi itu tetap bersemi. (AP)