Mudik Naik Kereta Api? Berikut Tipsnya
Perhatikan stamina, jumlah barang bawaan, waktu keberangkatan, hingga tata krama. Berikut panduan mudik dengan KA.
Kereta api masih menjadi moda angkutan umum primadona para pemudik untuk Lebaran 2024. Sebanyak 39,32 juta orang Indonesia diperkirakan akan menggunakan KA untuk pulang ke kampung halaman. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemudik agar perjalanan dengan KA menjadi nyaman dan aman.
Pada Lebaran 2024 ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan total 8.678 perjalanan KA jarak jauh dan lokal. Jumlah ini setara dengan rata-rata 394 perjalanan KA per hari. Jumlah total perjalanan tersebut sudah termasuk 1.242 perjalanan KA tambahan yang terdiri dari 1.154 perjalanan KA jarak jauh tambahan dan 88 perjalanan KA lokal tambahan.
Dari semua itu, lima relasi KA yang favorit dibeli pemudik sejauh ini adalah KA Airlangga relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi, KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Ketapang, KA Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari, KA Pasundan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng, dan KA Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar.
Hingga hari Rabu (27/3/2024), tiket KA jarak jauh pada periode H-10 sampai dengan H+10 (31 Maret-21 April 2024) sudah terjual 57 persen. Ini setara dengan 1.873.019 tiket dari 3.283.204 tiket yang disediakan untuk angkutan Lebaran. Tiket mudik paling banyak terjual untuk tanggal 6 April (H-4), sebanyak 124.356 tiket. Pada kategori tiket arus balik, tiket paling banyak terjual pada 14 April (H+3), sebanyak 118.506 tiket.
Baca juga: Penularan Flu Singapura Intai Pemudik, Tetap Tenang dengan Pencegahan Berikut
Jaga kesehatan
Oleh karena itu, masyarakat yang ingin mudik dengan KA harus memastikan sudah mendapat tiket jauh-jauh hari dengan membelinya di saluran resmi PT KAI. Jumlah tiket yang terjual ini akan terus meningkat karena penjualan masih berlangsung.
”Kami imbau calon penumpang yang belum mendapatkan tiket untuk menggeser tanggal kepergian atau pantau terus aplikasi Access by KAI. Mungkin ada penumpang yang membatalkan atau ganti tanggal,” kata Ixfan Hendriwintoko dari Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Sebelum melakukan perjalanan, pemudik juga disarankan tetap melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dengan dengan booster kedua atau dosis keempat, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19. Selain itu, masyarakat diharapkan menjaga kesehatan dan stamina selama masa mudik.
Baca juga: Ingat! Jangan Salah Pilih Pelabuhan Saat Menyeberang ke Sumatra
Batasi barang bawaan
Jika sudah mengamankan tiket, mulailah siapkan barang bawaan yang sebaiknya tidak terlalu banyak karena bisa merepotkan diri sendiri dan orang lain. PT KAI menegaskan, penumpang diperbolehkan membawa bagasi tanpa dikenai biaya ke gerbong dengan berat maksimum 20 kilogram. Dalam takaran volume, maksimum sebesar 100 desimeter kubik dengan dimensi maksimal 70 x 48 x 30 sentimeter dan sebanyak-banyaknya terdiri atas empat koli item bagasi.
Penumpang yang membawa barang melebihi ketentuan akan dikenai biaya tambahan sesuai kelas kursi. Biaya tambahan itu sebesar Rp 10.000 per kilogram untuk kelas eksekutif, Rp 6.000 per kilogram untuk kelas bisnis, dan Rp 2.000 per kilogram untuk kelas ekonomi.
Baca juga: Mudik Pakai Mobil Listrik? Ini Lokasi SPKLU di ”Rest Area” Tol Lampung
Atur waktu
Setelah barang-barang beres, persiapkan diri dengan estimasi waktu tempuh perjalanan kereta. Misalnya dengan membawa makanan ringan dan minuman secukupnya agar tetap terhidrasi. Jika ingin praktis, PT KAI juga menyediakannya dengan harga terjangkau di gerbong restorasi.
Kemudian, pastikan datang lebih awal, minimal satu jam sebelum waktu keberangkatan sudah berada di stasiun. Setelah sampai di stasiun, lakukan check in di konter check in mandiri. Pemudik bisa meminta bantuan petugas jika kesulitan melakukannya atau bisa check in secara daring melalui aplikasi KAI Access dua jam sebelum waktu keberangkatan. Hal ini dilakukan agar tidak ketinggalan kereta. Sebab, rata-rata ketepatan waktu datang dan berangkat KA sekarang sudah 99,6 Persen.
Baca juga: Antisipasi Balik ke Perantauan dengan Ragam Opsi Moda Transportasi
Tata krama
Selama di perjalanan, jagalah etika dan kesopanan. Salah satu aspek penting dalam transportasi umum adalah menghargai kesunyian, misalnya dengan mengobrol dengan suara tenang dan gunakan headphone jika ingin mendengar musik atau menonton film. Pastikan untuk memberikan prioritas penggunaan kursi kepada mereka yang membutuhkan.
Selain itu, dilarang merokok. Penting juga untuk menjaga kebersihan kereta. Jangan tinggalkan sampah atau barang pribadi di lantai atau tempat duduk kereta. Simpan sampah tersebut, lalu buang saat singgah di stasiun berikutnya atau di stasiun tujuan. PT KAI telah menyediakan plastik sampah di tiap kursi dan petugas akan mengambilnya saat akan tiba.
Gunakan fasilitas steker listrik dengan benar. Steker listrik di tiap kursi penumpang hanya diperbolehkan untuk mengisi daya ponsel, tablet, dan laptop. Bukan untuk peralatan elektronik lainnya.
Terakhir dan yang terpenting, turunlah di stasiun tujuan sesuai dengan yang tertera di tiket. PT KAI telah memberlakukan sanksi dan denda bagi penumpang kereta yang dengan sengaja turun di stasiun melebihi relasi yang tertera pada tiket.
Apabila kondektur mendapati penumpang yang dengan sengaja melebihi relasi, penumpang tersebut akan dikenai sanksi berupa denda dua kali lipat dari harga tiket yang harus dibayar menggunakan uang tunai di kereta saat itu juga. Penumpang lalu diturunkan pada stasiun berikutnya. Apabila dalam kurun 1 × 24 jam pelanggar itu tidak membayarkan dendanya, yang bersangkutan tidak diperkenankan naik kereta api selama 90 hari kalender.
Baca juga: Jalan Kaki, Olahraga Ringan Terbaik Saat Berpuasa
Primadona
Survei potensi pergerakan masyarakat pada Lebaran 2024 oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menunjukkan, bahwa kereta api masih menjadi moda angkutan umum primadona bagi pemudik. Sebesar 20,3 persen atau 39,32 juta orang memilih mudik dengan kereta api. Disusul bus 19,4 persen, mobil pribadi 18,3 persen, dan sepeda motor 16,07 persen.
Survei ini memprediksi, 193,6 juta orang akan mudik pada Lebaran 2024. Jumlah ini meningkat dari proyeksi tahun sebelumnya sebesar 123,8 juta orang. Peningkatan ini dipengaruhi tidak ada lagi pembatasan pergerakan terkait pandemi Covid-19, perekonomian yang mulai membaik, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi, serta prakiraan kondisi cuaca.
Baca juga: Ini Enam Tol Baru yang Fungsional di Mudik Lebaran 2024
Kemenhub memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-2 atau tanggal 8 April saat dimulai cuti bersama dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang. Sementara puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+3 atau Minggu, 14 April, dengan potensi pergerakan 41 juta orang.
Namun, pemerintah mengimbau kepada masyarakat yang sudah bisa mudik lebih awal agar segera pulang ke kampung halaman agar tidak terjadi penumpukan pergerakan orang saat puncak arus mudik.
”Sebagian anak-anak yang sudah libur bisa mudik lebih awal. Dan juga seperti tahun lalu, kiranya tidak menggunakan motor karena sangat berbahaya. Gunakan program mudik gratis dengan baik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Senin (25/3/2024).