Jumlah Spesies Burung di Indonesia Bertambah pada 2024
Penambahan spesies burung pada 2024 mengukuhkan posisi negara ini sebagai pemilik burung endemis tertinggi di dunia.
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah spesies burung di Indonesia yang terdata pada tahun 2024 bertambah. Dari 15 spesies yang baru masuk ke dalam daftar pada periode ini, empat di antaranya tersebar terbatas di wilayah Indonesia.
Hal ini mengukuhkan negara kita sebagai pemilik kekayaan spesies endemis terbanyak di dunia. Penambahan jumlah spesies burung di Indonesia ini dilaporkan Burung Indonesia dalam Status Burung di Indonesia terbaru.
Status ini merupakan ringkasan informasi seluruh spesies burung yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini didapatkan dari penelusuran berbagai sumber, seperti publikasi ilmiah, catatan tervalidasi pengamat burung, serta hasil diskusi dengan ahli di lembaga penelitian dan universitas.
Status Burung Indonesia ini mengikuti panduan Handbook of the Birds of The the World (HBW) dan Birdlife BirdLife Internasional (HBW & BirdLife Internasional, 2023).
Conservation Partnership Adviser Burung Indonesia, Ria Saryanthi, dalam keterangan pers, Jumat (29/3/2024), mengatakan, jumlah spesies burung di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 1.836 spesies yang artinya bertambah sebanyak 10 spesies dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Burung Hantu ”Rajah Borneo” Ditemukan Kembali SetelahMenghilang 125 Tahun
”Perubahan ini juga turut memengaruhi jumlah spesies burung endemis di Indonesia, yakni bertambah satu spesies yang mana pada tahun sebelumnya berjumlah 541 spesies. Dengan demikian, pada tahun ini jumlah spesies burung endemis sebanyak 542 spesies,” tuturnya.
Burung endemis ini didefinisikan sebagai spesies burung yang hanya tersebar di dalam batas wilayah administrasi Indonesia. Adanya pemecahan taksonomi yang terjadi turut memengaruhi jumlah dan komposisi spesies burung endemis Indonesia. Dari 15 spesies yang baru masuk ke dalam daftar pada periode ini, empat di antaranya tersebar terbatas di wilayah Indonesia.
Dengan 542 spesies endemis yang ditemukan ini, Indonesia merupakan negara dengan kekayaan spesies burung endemis terbanyak di dunia.
Perubahan ini juga turut memengaruhi jumlah spesies burung endemis di Indonesia, yakni bertambah satu spesies yang mana pada tahun sebelumnya berjumlah 541 spesies.
Indonesia dikenal memiliki tujuh wilayah avifauna di mana setiap wilayah memiliki keunikan keragaman spesies burung (Sukmantoro et al, 2007). Spesies endemis juga tersebar relatif tidak merata antarwilayah avifauna tersebut. Sebagian besar (169 spesies, 31 persen) spesies endemis Indonesia tersebar di Sulawesi, diikuti Maluku (23 persen), dan Nusa Tenggara (20 persen).
Baca juga: Burung Pelanduk Kalimantan ”Menanduk” Minimnya Riset
Hal ini juga menjadikan region Wallacea yang melingkupi ketiga wilayah tersebut sebagai hotspot spesies burung endemis Indonesia. Kalimantan menjadi wilayah sebaran spesies endemis paling sedikit (6 spesies, 1 persen) karena sebagian besar spesies burung endemis pulau ini juga tersebar di wilayah Malaysia.
Spesies baru
Menurut Ria, terdapat sembilan spesies burung baru yang menjadi hasil pemecahan taksa dari delapan spesies burung. Burung kacamata morotai (Zosterops dehaani) yang dipisahkan dari kacamata halmahera (Zosterops atriceps) berdasarkan perbedaan morfologi, bioakustik, dan ekologi menjadi salah satu contohnya.
Pada tahun ini, juga terdapat lima spesies burung yang menjadi catatan baru untuk wilayah Indonesia, seperti camar paruh-ramping (Larus genei), uncal kalimantan (Macropygia tenuirostris), petrel kermadec (Pterodroma neglecta), penggunting-laut hitam (Ardenna grisea), dan seriwang india (Terpsiphone paradisi).
Informasi kehadiran camar paruh-putih (Larus genei) terpantau oleh pengamat saat burung tersebut sedang bermigrasi di wilayah Sumatera Selatan. Sementara untuk catatan kehadiran empat spesies lainnya didapatkan dari penggalian data hasil observasi lapangan yang dikumpulkan oleh para pengamat burung di platform sains warga bernama eBird.
Ia juga menyebutkan, pada tahun ini perubahan status keterancaman spesies burung cukup banyak terjadi. Menurut data evaluasi Daftar Merah IUCN oleh BirdLife International, terdapat perubahan status keterancaman pada 62 spesies burung di Indonesia. Perubahan tersebut terdiri dari 40 spesies burung yang mengalami penurunan status keterancaman.
Sebanyak 14 spesies baru berhasil dievaluasi dan ditetapkan statusnya, termasuk sembilan spesies baru hasil pemecahan takson. Lalu ada delapan spesies yang status keterancamannya menjadi lebih tinggi.
Di tengah kerusakan habitat burung karena deforestasi dan perubahan tata guna lahan, penemuan spesies baru burung di Indonesia terus terjadi. Sebagai contoh, pada tahun 2022, peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional berhasil mengidentifikasi dua spesies burung baru dari Pegunungan Meratus di wilayah tenggara Kalimantan.
Dua burung ini diberi nama Cyornis kadayangensis atau sikatan kadayang dan Zosterops meratusensis atau kacamata meratus.
Baca juga: Mengamati Burung Indonesia, Tidak Mudah tapi Selalu Menarik
Penemuan dua spesies burung tersebut dimulai dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 2016. Upaya pendeskripsian yang dilakukan tim peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN bekerja sama dengan Lousiana State University, Amerika Serikat, ini dipublikasikan di Journal of Ornithology, 11 Januari 2022.