Kapsul Starliner Siap Diluncurkan ke Luar Angkasa
Wahana Starliner buatan Boeing akan menjalani debut pengiriman antariksawan ke luar angkasa pada Selasa (7/5/2024) pagi.
Wahana berawak Starliner siap diluncurkan ke luar angkasa, Selasa (7/5/2024) pagi. Hal ini akan menjadi misi uji berawak pertama bagi wahana buatan Boeing tersebut menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Jika sukses, Amerika Serikat akan memiliki satu wahana lain untuk menerbangkan antariksawan ke ISS selain Dragon milik SpaceX.
Kapsul Starliner milik Boeing itu, menurut Space, Senin (6/5/2024), akan diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Antariksa Amerika Serikat (AS) di Cape Canaveral, Florida, AS, Senin (6/5/2024) pukul 22.34 waktu setempat atau Selasa (7/5/2024) pukul 09.34 WIB.
Wahana yang membawa dua antariksawan itu diluncurkan menggunakan roket peluncur Atlas V milik United Launch Alliance (ULA). Dua antariksawan atau astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) dipercaya membawa misi uji ini.
Dua antariksawan tersebut adalah Barry ”Butch” Wilmore (61), pensiunan kapten Angkatan Laut (AL) AS sebagai komandan penerbangan, dan Sunita ”Sunni” Williams (58), mantan penerbang dan pilot uji AL AS sebagai pilot penerbangan. Mereka telah menghabiskan 500 hari di luar angkasa dalam dua kali misi.
Hal ini merupakan misi uji penerbangan berawak (CFT) pertama Starliner. Meski Starliner dirancang sebagai wahana yang mampu terbang mandiri, seperti ditulis Reuters, dua antariksawan itu diperlukan untuk menguji coba pergerakan wahana secara manual. Mereka bisa mengambil alih kendali pesawat.
Jika peluncuran berjalan sukses, debut Starliner ini sekaligus akan menjadi misi uji wahana berawak ke luar angkasa keenam yang digelar oleh NASA.
Baca juga: Starliner Akhirnya Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa
Lima debut wahana berawak NASA sebelumnya adalah Mercury pada Mei 1961, Gemini Maret 1965, Apollo Oktober 1968, pesawat ulang-alik April 1981, dan terakhir Dragon pada Mei 2020. Dari lima wahana itu, Dragon menjadi wahana swasta pertama yang membawa manusia ke luar angkasa.
”Jadi, ini adalah hari yang bersejarah, hari yang indah,” kata pemimpin NASA Bill Nelson dalam temu media pada Jumat (3/5/2024).
Dragon dan Starliner adalah dua kapsul yang memenangi kontrak Program Penerbangan Berawak Komersial NASA pada 2014. Tujuan utama program ini adalah membuat wahana yang mampu mengirimkan antariksawan dari Bumi menuju ISS dan membawa pulang mereka dari ISS ke Bumi.
Sejak pesawat ulang-alik NASA pensiun pada tahun 2011, misi tersebut dilakukan oleh NASA dengan bergantung sepenuhnya pada wahana Soyuz milik Rusia.
Keberhasilan Dragon pada 2020 akhirnya memutus ketergantungan AS pada Rusia dalam transportasi manusia dari dan menuju ISS. Bahkan Dragon telah menyelesaikan tujuh misi operasional antariksawan ke ISS dan sebaliknya.
Kesuksesan tersebut menunjukkan penerbangan ke luar angkasa berawak yang andal dan produktif pun bisa dilakukan oleh swasta, tidak selalu harus lembaga negara.
Meski Dragon milik SpaceX bisa dijadikan andalan, NASA tetap menginginkan ada wahana cadangan yang berfungsi sebagai taksi luar angkasa. Cadangan ini diperlukan karena penerbangan berawak ke luar angkasa rumit, penuh risiko, dan harus memiliki standar keamanan dan keselamatan amat tinggi.
Baca juga: Langkah Awal Penerbangan Luar Angkasa Komersial
”Ini (keberadaan Starliner) akan memberi kemampuan tambahan (bagi NASA) karena kami selalu mencari cadangan,” tambah Nelson.
Jika semua proses uji berjalan sesuai rencana, Starliner diperkirakan bisa mulai mengirimkan misi berawaknya ke ISS pada awal 2025. Dalam tahap awal itu, Starliner akan mendapatkan kontrak untuk mengirimkan antariksawan ke ISS pergi dan pulang selama enam bulan.
Misi berawak
Selain menjadi debut Starliner, misi uji ini juga akan menjadi peluncuran misi berawak pertama bagi roket peluncur Atlas V. Sementara untuk keluarga roket peluncur Atlas, peluncuran kali ini juga menjadi yang pertama sejak roket Atlas LV-3B meluncurkan wahana Faith 7 pada 15 Mei 1963.
Ini (keberadaan Starliner) akan memberi kemampuan tambahan (bagi NASA) karena kami selalu mencari cadangan.
Wahana Faith 7 adalah misi terakhir dari program Mercury yang mengirimkan antariksawan NASA Gordon Cooper ke orbit selama 34 jam 20 menit.
Sejarah dalam misi ini bukan hanya dicatat dari wahana atau roket peluncurnya, tetapi juga dari lokasi peluncurannya.
Peluncuran misi berawak meninggalkan Bumi ini akan dilakukan dari Pangkalan Angkatan Antariksa AS di Cape Canaveral. Misi berawak terakhir yang diluncurkan dari tempat ini adalah misi Apollo 7 pada Mei 1968. Namun, nama sebelumnya dari pangkalan ini adalah Pangkalan Angkatan Udara AS.
Sejak misi Apollo 7 tersebut, misi berawak ke luar angkasa umumnya diluncurkan dari Bandar Antariksa Kennedy milik NASA. Lokasi Bandar Antariksa Kennedy itu bersebelahan dengan Pangkalan Angkatan Antariksa AS alias sama-sama berada di Florida, AS.
Kini, peluncuran Starliner menggunakan roket Atlas V tinggal menunggu waktu. Cuaca diperkirakan 95 persen akan mendukung untuk dilakukannya peluncuran. Jika semua berjalan sesuai rencana, Starliner butuh waktu 26 jam untuk sampai di ISS yang mengorbit Bumi di ketinggian sekitar 400 kilometer.
Baca juga: Liburan ke Luar Angkasa Kian Dekat
Kedua antariksawan itu, Wilmore dan Williams, diperkirakan akan tinggal di ISS selama seminggu sebelum akhirnya akan kembali ke Bumi.
Wahana Starliner direncanakan untuk mendarat di sekitar Gurun Barat daya AS dengan bantuan parasut dan kantong udara. Gurun yang sebagian besar wilayahnya terletak di Negara Bagian Arizona dan New Mexico ini juga pertama kali digunakan untuk pendaratan misi berawak NASA.
Karena itu, kita tunggu saja hasil dari peluncuran misi bersejarah ini.