Jelang Hari Raya, Digelar Operasi Pekat hingga Waspada Potensi Aksi Terorisme
Kewaspadaan ini penting sekalipun potensi aksi terorisme tergolong rendah hingga sedang.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polda Metro Jaya melakukan operasi penyakit masyarakat atau pekat menjelang Paskah dan Idul Fitri. Saat yang sama, pemerintah mewaspadai potensi aksi terorisme dan menerapkan pengamanan terbuka ataupun preventif untuk hari besar keagamaan, yaitu Paskah dan Idul Fitri.
Menjelang hari raya keagamaan, Paskah dan Idul Fitri, Polda Metro Jaya dan polres jajaran menangkap 309 pelaku dari 352 kasus kejahatan dalam operasi pekat. Operasi ini berlangsung selama 15 hari dengan target operasi dan nontarget operasi. Kejahatan yang paling banyak terungkap ialah 182 kasus pencurian kendaraan bermotor.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra, Kamis (28/3/2024), mengatakan, petugas menyasar 71 target operasi. Selebihnya, 281 kasus merupakan non-target operasi.
Dari 352 kasus ini, terungkap 3 kasus pembunuhan di Jakarta Barat, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi, dan paling banyak pencurian kendaraan bermotor dengan 182 kasus.
Selain itu, terungkap kasus judi, pemerasan, penganiayaan berat, pencurian, penjualan minuman keras, kepemilikan senjata tajam dan senjata api, dan kasus lainnya.
Polisi juga menahan 409 tersangka, menyita 7 mobil, 117 sepeda motor, 3 senjata api, 48 senjata tajam, dan uang tunai mencapai belasan juta rupiah.
Terorisme
Menjelang hari raya keagamaan, Paskah dan Idul Fitri, pemerintah mewaspadai aksi terorisme. Polri, TNI, dan lainnya akan menerapkan pengamanan terbuka dan upaya preventif.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dalam keterangannya menyebut bahwa kewaspadaan tetap menjadi keutamaan sekalipun potensi aksi terorisme di Tanah Air tergolong rendah hingga sedang berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
”Akan dilakukan pengamanan terbuka dan preventif karena dalam beberapa waktu ke depan ada perayaan Paskah dan dalam waktu yang tidak lama akan merayakan Idul Fitri,” kata Hadi.
Pengamanan terbuka berarti pengamanan oleh Polri, TNI, dan lainnya dengan menggunakan alat peralatan dan seragam resmi satuan. Preventif merupakan upaya mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Hadi menekankan, khusus untuk Paskah, yang perayaannya dimulai Kamis-Minggu (28-31/3/2024), akan dilaksanakan upaya preventif guna memberikan rasa aman kepada masyarakat. Polri dan TNI akan proaktif memitigasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
”Diharapkan keamanan dan ketertiban dapat tetap terjaga, masyarakat bisa melaksanakan ibadah dengan aman, damai, dan khusyuk,” ucap Hadi.
Terkait Idul Fitri, mudik tahunan akan menimbulkan konsentrasi massa di berbagai tempat, seperti terminal, bandara, dan obyek vital nasional. Polri dan TNI akan mengamankan titik-titik keramaian dan menjaga kelancaran mudik dan perayaan Idul Fitri.