Percikan Api Pemotongan Kayu Diduga Picu Kebakaran di Mampang Prapatan
Olah tempat kejadian perkara akan dilakukan polisi untuk memastikan penyebab kebakaran yang menewaskan tujuh orang itu.
Oleh
AGUIDO ADRI, RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi masih mendalami penyebab kebakaran di toko pigura Saudara Frame & Gallery, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang menewaskan tujuh orang. Dugaan awal, api muncul karena adanya percikan saat pemotongan kayu bingkai (frame) dalam pembuatan pigura.
”Olah TKP akan segera dilakukan Pusat Laboratorium Forensik Polri untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran hingga munculnya api dari mana,” ujar Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Henrikus Yossi, Jumat (19/4/2024).
Hingga Jumat siang, polisi dan petugas pemadam kebakaran terus berkoordinasi untuk memastikan proses pendinginan titik kebakaran berlangsung optimal dan padam seutuhnya. Setelah itu, bisa segera dilakukan pemeriksaan terhadap titik-titik tersebut.
Dari pemeriksaan awal polisi, dugaan penyebab kebakaran karena ada percikan api saat aktivitas pemotongan kayu atau frame kayu. Percikan itu lalu cepat menjalar ke material sekitar yang mudah terbakar, seperti kayu-kayu. Di situ juga ada kompresor. Kebakaran itu diperkirakan terjadi pada pukul 19.25 WIB, Kamis (18/4/2024).
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Syamsul Huda mengatakan, sebanyak 31 unit mobil dan 100 personel pemadaman kebakaran dikerahkan untuk proses pemadaman dan pendinginan di toko pigura, Mampang Prapatan.
Meski petugas sudah bisa memadamkan api sekitar pukul 23.10 WIB, petugas belum bisa mengevakuasi korban yang terjebak di dalam toko. Jumat subuh, kondisi belum aman dan masih ada titik api. Lamanya pemadaman dan pendinginan diduga karena di dalam toko ada cairan minyak.
Konstruksi bangunan toko yang saling berdempetan dan akses keluar yang hanya bisa dilalui dari pintu depan menyebabkan penghuni toko pigura Saudara Frame & Gallery, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, terjebak.
Baru pada Jumat, sekitar pukul 06.00 WIB, petugas pemadam kebakaran bisa perlahan menyusuri semua lantai bangunan. Beberapa korban ditemukan di lantai dua.
Kebakaran yang cepat membesar itu menyebabkan 12 orang di dalam toko menjadi korban luka dan meninggal. ”Lima korban mengalami luka bakar. Ada salah satu yang mengalami luka bakar cukup serius. Tujuh korban baru bisa dievakuasi pukul 07.30 WIB. Ketujuh korban tidak bisa keluar dari TKP. Akses masuk keluar hanya dari depan,” ujar Yossi, Jumat (19/3/2024).
Dari proses identifikasi, tujuh korban jiwa itu terdiri dari 2 perempuan, 3 laki-laki, 1 anak laki-laki, dan 1 anak balita laki-laki.
Konstruksi bangunan toko yang saling berdempetan dan akses keluar yang hanya bisa dilalui dari pintu depan menyebabkan penghuni toko pigura Saudara Frame & Gallery, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, terjebak.
Bangunan toko berlantai lima dengan seluas sekitar 8 x 25 meter itu juga tidak memiliki akses keluar dari belakang. Bangunan langsung menempel dengan bangunan lainnya.
Selain investigasi langsung di lokasi kebakaran, polisi juga akan mencari keterangan dan informasi dari saksi-saksi dan keluarga. Namun, pihaknya tetap akan melihat kondisi keluarga terlebih dahulu karena peristiwa kebakaran yang menyebabkan korban jiwa dan luka pasti menimbulkan rasa sedih.
”Pemilik toko atau keluarga pemilik sudah dirujuk ke rumah sakit. Salah satu keluarga menjadi korban meninggal dari peristiwa ini. Ada juga keluarga yang mengalami luka dan dalam perawatan. Kami akan gali untuk dapat informasi dari saksi-saksi,” kata Yossi.
Para korban luka akibat peristiwa kebakaran itu dirawat di RSUD Mampang, RSUD Pasar Minggu, RS Tarakan, dan RS Siloam Kebon Jeruk.