Bunuh Diri di Jakarta Selatan, Motif Brigadir Ridhal Masih Diselidiki
Kesimpulan sementara hasil pemeriksaan, diduga Brigadir Ridhal tewas karena bunuh diri. Ada luka di bagian kepalanya.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seorang polisi yang diidentifikasi sebagai Brigadir Ridhal Ali ditemukan tidak bernyawa di dalam mobil di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore. Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan sementara menyatakan ada dugaan kuat Ridhal tewas karena bunuh diri.
Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Ade Rahmat Idnal mengatakan, saat ini pihaknya masih memastikan motif dan kematian Ridhal Ali, anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Manado, Sulawesi Utara.
Kepolisian perlu memeriksa secara mendalam melalui investigasi berbasis sains. ”Kami sudah olah TKP (tempat kejadian perkara) dan memeriksa rekaman VCR (perekam kaset video), dan ada 18 saksi yang kami periksa di TKP. Kami simpulkan sementara itu bunuh diri,” ujar Ade saat dihubungi, Sabtu (27/4/2024).
Kesimpulan itu didapat dari hasil pemeriksaan forensik digital dan laboratorium dengan melihat luka pada bagian tubuh korban Ridhal Ali.
”Motif bunuh diri masalah pribadi, tapi itu masih kami dalami kepada istri dan kerabat. Kami juga akan buka (memeriksa) handphone yang bersangkutan,” kata Ade.
Sebelum mengotopsi Ridhal, saat ini kepolisian masih menunggu kedatangan pihak keluarga untuk secara bersama melihat kondisi utuh jenazah.
”Kalau langsung diotopsi, nanti akan ada bekas jahitan. Nanti ada salah sangka. Kami juga akan memperlihatkan rekaman video CCTV kepada keluarga, agar ke depan tidak ada otopsi ulang, buka peti, atau gali kuburan,” ujarnya.
Dari konfirmasi langsung ke Kepala Polresta Manado, kata Ade, Ridhal izin cuti ke Jakarta.
Kami menemukan ada luka di kepala korban, dari pelipis kanan dan pelipis kiri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro melanjutkan, pihaknya mendapatkan informasi mengenai peristiwa Radhal diduga bunuh diri terjadi pada sekitar pukul 18.25.
Jasad Ridhal ditemukan di kursi pengemudi mobil Toyota Alphard bernomor polisi B 1544 QH dengan posisi masih terpasang sabuk pengaman dan terjatuh di sebelah kiri.
Saat ditemukan, ada sebuah sarung pistol di bagian kanan jasad korban. Barang bukti lainnya yang ditemukan tak jauh dari korban ialah senjata api HS kaliber 9 mm. Senjata itu yang diduga digunakan korban untuk menembak diri sendiri.
”Kami menemukan ada luka di kepala korban, dari pelipis kanan dan pelipis kiri. Demikian juga kami menemukan adanya bekas tembakan di atas dari mobil tersebut,” ujar Bintoro.
Informasi terkait kepemilikan Toyota Alphard yang menjadi lokasi dugaan bunuh diri, dan penyebab Ridhal berada di daerah Mampang Prapatan tempat terjadinya perkara, masih belum terungkap. Alasan cuti yang bersangkutan dan keberadaan di Jakarta juga belum jelas.
Kasus serupa
Kasus dugaan bunuh diri oleh anggota kepolisian pernah terjadi di beberapa wilayah lain. Seperti dalam pemberitaan Kompas, kasus serupa terjadi di Aceh. Seorang anggota Polres Aceh Timur, Provinsi Aceh, Briptu Wendi Pranata, ditemukan meninggal di rumahnya pada Kamis (25/8/2022). Korban mengalami luka di kepala dan sebuah pistol jenis Taurus tergeletak di samping jasad.
Korban ditemukan meninggal di dalam kamarnya di Perumahan Polres Aceh Timur di Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Seuneubok Punteut, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur.
Peristiwa lainnya, Ajun Inspektur Satu TT (56) ditemukan tewas gantung diri di TK Kemala Bhayangkari 4, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (9/7/2018), sekitar pukul 06.30 Wita. Jenazah ditemukan pertama kali oleh penjaga sekolah.
Dugaan anggota kepolisian bunuh diri juga terjadi di Jakarta Timur. Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas tertabrak kereta api, Sabtu (29/4/2023) pagi. Jasadnya tergeletak di rel kereta api jalur Jatinegara, Jakarta Timur, arah Bekasi, Jawa Barat.
Temuan jasad bermula dari laporan masinis Kereta Api (KA) Tegal Bahari dari Jakarta menuju Tegal bahwa seseorang tertabrak. Keterangan ditujukan ke Pusat Pengendalian Operasi Pusat, lalu disampaikan ke Stasiun Jatinegara.