Kunjungan Wisatawan ke Bali Semakin Meningkat Pascapandemi
Kedatangan wisatawan ke Bali terus bertumbuh selama 2023. Sektor pariwisata Bali juga didorong wisatawan Nusantara, selain kedatangan wisatawan mancanegara.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Lebih dari 4,79 juta wisatawan mancanegara dan sekitar 8,67 juta wisatawan Nusantara mendatangi Bali sejak Januari 2023 sampai November 2023. Pencapaian kinerja pariwisata di Bali pascapandemi dinilai mengesankan.
Laporan terkini Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali per Selasa (2/1/2024) menyebutkan, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang langsung ke Bali dalam kurun Januari sampai November 2023 mencapai 4,79 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman ke Bali itu mencapai 46,02 persen dari total kunjungan wisman ke Indonesia selama Januari-November 2023 yang tercatat lebih dari 10,409 juta kunjungan.
Pencapaian sepanjang 11 bulan pada 2023 itu melebihi kondisi selama 2022. Data Dinas Pariwisata Provinsi Bali, yang diperoleh pada Selasa (2/1/2024), menunjukkan jumlah kedatangan wisman ke Bali selama 2022 mencapai 2,155 juta kunjungan dan jumlah kedatangan wisatawan Nusantara (wisnus) sebanyak 8,052 juta kunjungan.
Adapun dalam pemaparan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bali di Kantor BPS Provinsi Bali, Kota Denpasar, Selasa (2/1/2024), Ketua Tim Statistik Harga BPS Provinsi Bali I Made Agus Adnyana menyebutkan, jumlah kunjungan wisman ke Bali pada periode Januari-November 2023 yang mencapai 4,790 juta kunjungan meningkat 169,36 persen dibandingkan periode Januari-November 2023 dengan pencapaian 1,778 juta kunjungan.
Jumlah kedatangan wisman ke Bali selama November 2023 disebutkan sebanyak 401.870 kunjungan. Jumlah tersebut dinyatakan lebih rendah sebesar 12,91 persen dibandingkan Oktober 2023, tetapi lebih tinggi sebesar 39,83 persen jikalau dibandingkan November 2022.
”Memang ada faktor musiman,” kata Adnyana seusai penyampaian Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Provinsi Bali, Selasa (2/1/2024). ”Periode Juni dan Juli akan ada peningkatan (kunjungan wisatawan) karena musim liburan. Kemudian turun sampai November, lalu akan naik lagi (kunjungan wisatawan) pada Desember,” ujar Adnyana.
Adapun keterangan dari PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, menyebutkan, sejumlah 21,451 juta penumpang dilayani saat kedatangan ataupun keberangkatan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai selama 2023. Jumlah penumpang yang datang ataupun berangkat itu meningkat sebesar 71 persen dibandingkan jumlah penumpang yang datang ataupun berangkat pada tahun 2022 yang mencapai 12,522 juta orang.
Dari jumlah keseluruhan penumpang itu, menurut General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Handy Heryudhitiawan, jumlah penumpang internasional mencapai 54 persen, sedangkan jumlah penumpang domestik sebesar 46 persen.
”Selama Januari hingga Desember 2023, jumlah penumpang tertinggi dalam satu bulan terjadi pada Juli. Sebanyak 2,1 juta penumpang dilayani selama Juli 2023,” kata Handy menambahkan.
Secara terpisah, Ketua Bali Tourism Board (BTB)/Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Parta Adnyana menyebutkan, jumlah kedatangan wisman ke Bali selama 2023 sampai 15 Desember 2023 sudah mencapai 5,376 juta kunjungan. Pencapaian itu dinyatakan sudah melebihi target 2023 sebanyak 4,5 juta kunjungan.
”Apabila dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar 6,3 juta (kunjungan wisman), pencapaian selama 2023 ini sudah 87,3 persen dari tahun 2019,” kata Parta Adnyana.
Parta Adnyana menambahkan, pencapaian kinerja pariwisata di Bali sejalan dengan proyeksi Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) untuk tahun 2023 yang merupakan tahun pemulihan sektor pariwisata di berbagai negara pascapandemi Covid-19.
Selama Januari hingga Desember 2023, jumlah penumpang tertinggi dalam satu bulan terjadi pada Juli.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan, jumlah kedatangan wisatawan ke Bali selama 2023, khususnya wisman, sudah melebihi target yang diinginkan, yakni 5 juta kunjungan. Tjok Pemayun mengungkapkan, pemulihan di sektor pariwisata masih berlangsung meskipun menghadapi sejumlah tantangan.
”Faktor yang memengaruhi pemulihan pariwisata, di antaranya, situasi ekonomi global ataupun perekonomian negara-negara asal kedatangan wisman belum sepenuhnya pulih,” kata Tjok Pemayun ketika dihubungi pada Selasa (2/1/2024). Ketegangan geopolitik global juga memberikan tantangan terhadap pergerakan internasional.
Tjok Pemayun menambahkan, pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) menjadi pendukung upaya pemulihan pariwisata Indonesia, khususnya pariwisata Bali. Kampanye bangga berwisata di Indonesia dinilai strategis untuk mendorong minat berwisata di Tanah Air.
Lebih lanjut Parta Adnyana mengatakan, penyelenggaraan berbagai acara pertemuan, insentif, konvensi, dan ekshibisi (MICE) selama 2023 turut memengaruhi pemulihan kinerja industri pariwisata di Bali. Untuk itu, kalangan pariwisata di Bali berharap Bali terus dijadikan tuan rumah penyelenggaraan MICE pada 2024.
Persoalan menyangkut isu kebersihan, kenyamanan, dan keamanan di Bali diharapkan terus ditangani dan diupayakan solusinya secara komprehensif.
”Pemerintah menargetkan 14 juta kunjungan wisatawan ke Indonesia di tahun 2024 dan Bali diharapkan menyumbang 50 persen atau sebesar 7 juta kunjungan pada 2024,” ujar Parta Adnyana.