Kejuaraan Selancar Internasional, WSL Krui Pro, Kembali Digelar di Pesisir Barat
World Surf League Krui Pro tahun 2024, akan digelar di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kejuaraan selancar internasional, World Surf League Krui Pro, akan kembali digelar di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada 28 Mei-4 Juni 2024. Ajang itu kembali menegaskan Pesisir Barat sebagai salah satu destinasi selancar terbaik di dunia.
Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Barat I Nyoman Setiawan mengatakan, kejuaraan selancar internasional sudah digelar enam kali di Pesisir Barat. Bahkan, Pesisir Barat telah menjadi salah satu ajang andalan oleh World Surf League (WSL) guna menarik peminat dan atlet selancar dunia.
Tanjung Setia dianggap sebagai salah satu pantai yang memilik ombak yang menawan. Pantai itu mempunyai ombak dengan ketinggian 2-4,5 meter serta dapat menggulung ke kanan dan kiri.
”Pendaftaran WSL Krui Pro 2024 secara resmi telah di buka sejak 18 April 2024. Sampai saat ini, 113 peserta dari berbagai negara sudah mendaftar,” kata Nyoman saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (23/4/2024).
Pada ajang WSL Krui Pro 2024, terdapat empat kelas yang diperlombakan, yakni Men QS 5000, Women QS 5000, Men Junior Pro QS 1000, dan Women Junior Pro QS 1000. Sejumlah negara yang tidak pernah absen dalam mengikuti kejuaran tersebut, antara lain Australia, Inggris, Selandia Baru, Thailand, dan Amerika Serikat.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan lintas kementerian. Pemkab Pesisir Barat juga telah menyiapkan lokasi untuk acara pembukaan dan perlombaan.
Ia mengatakan, ajang tersebut menjadi momentum terus mempromosikan potensi wisata bahari kepada wisatawan lokal dan mencanegara. Selain pantai berpasir putih, Pesisir Barat juga memiliki pantai-pantai dengan ombak besar karena berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Selain Pantai Tanjung Setia, masih banyak pantai indah di Pesisir Barat, seperti Labuhan Jukung dan Mandiri. Selain ombak, wisatawan bisa menikmati keindahan matahari terbit dan tenggelam dari pinggir pantai serta melihat kebudayaan masyarakat Lampung.
Saat ini, setidaknya ada 70 hotel dan penginapan dengan jumlah kamar hingga 800 unit di Pesisir Barat. Semua hotel dan penginapan diprediksi akan penuh selama kejuaraan berlangsung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung Bobby Irawan mengatakan, kunjungan wisatawan ke Lampung meningkat pesat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Saat ini, bisnis sektor pariwisata Lampung juga sudah pulih setelah sempat dihantam pandemi Covid-19.
Berdasarkan data, pada tahun 2023 jumlah kunjungan wisatawan di Lampung diperkirakan 10,5 juta kunjungan. Jumlah itu melampaui target pemerintah, yakni 5,5 juta kunjungan. Saat momen libur panjang, seperti masa libur Lebaran dan libur Natal atau Tahun Baru, kunjungan wisatawan bisa mencapai 500.000 orang.
Ia menyebut, pantai memang menjadi destinasi wisata favorit di Lampung. Sebelumnya, pantai-pantai di wilayah Kabupaten Pesawaran menjadi tujuan utama wisatawan. Namun, saat ini banyak juga wisatawan yang berlibur ke pantai-pantai di Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, hingga Pesisir Barat.
Menurut dia, kejuaraan selancar internasional yang digelar di Pesisir Barat merupakan salah satu upaya promosi pariwisata Lampung ke wisatawan mancanegara. Tahun ini, Pemprov Lampung juga bakal menggelar Festival Krakatau untuk memperkenalkan kebudayaan lokal.
Pemerintah juga berencana menjalin kerja sama dengan sejumlah promotor event nasional agar dapat menggelar berbagai acara, seperti konser atau festival lainnya di Lampung. Kerja sama itu diharapkan dapat menarik wisatawan lokal dari sejumlah daerah di sekitar Lampung, khususnya dari Sumatera dan Jabodetabek.