Sempat Terputus akibat Longsor, Jalan Trans-Papua di Nabire Sudah Bisa Dilalui
Jalan penghubung antardaerah di Papua Tengah sempat terputus oleh longsor akibat hujan deras di daerah tersebut.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS —Jalan Trans-Papua di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, yang sempat terputus akibat longsor, Senin (22/4/2024), sudah bisa kembali dilalui kendaraan. Sebelumnya, terputusnya jalan ini sempat menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi kebutuhan antardaerah di Papua Tengah.
”Sejak (Selasa) siang kemarin sudah ditimbun serta dilalui kendaraan secara berkala. Hari ini ditargetkan penuntasan pengerasan sehingga dilalui secara penuh. Semua jenis kendaraan sudah bisa lewat hari ini,” kata Penjabat Sekretaris Daerah Papua Tengah Anwar Harun Damanik saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (24/4/2024).
Jalan Trans-Papua di Km 55 Kampung Gamei Jaya, Distrik Uwapa, terputus pada Senin sore akibat hujan deras yang mengguyur di daerah tersebut. Ruas jalan yang menghubungkan antardaerah di Papua Tengah tersebut rusak total sepanjang 10 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Tengah Victor Fun mengatakan, jalan Trans-Papua merupakan akses penting bagi masyarakat. Apalagi, jalan ini merupakan satu-satunya akses darat penghubung ibu kota Papua Tengah, Nabire, ke kabupaten lain, yakni Paniai, Deiyai, dan Dogiyai.
Dengan potensi hujan yang masih terjadi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, khususnya yang melalui di (kawasan) sekitar terjadinya longsor.
Pada hari kejadian, warga setempat bersama pengendara sempat membuat jalan alternatif. Namun, jalan tersebut tidak bisa maksimal dilalui karena hanya dibuat dengan material seadanya.
Kendaraan roda empat, termasuk pengangkut kebutuhan dan logistik, terpaksa hanya berhenti di tempat persinggahan sementara. Sebagian masyarakat berupaya tetap lewat dengan kendaraan yang lebih kecil.
”Dengan potensi hujan yang masih terjadi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, khususnya yang melalui di (kawasan) sekitar terjadinya longsor,” ucap Victor.
Beberapa saat seusai bencana longsor, Anwar menyebut, Pemprov Papua Tengah langsung berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah Papua untuk penanganan segera.
”Setelah informasi kami dapatkan, kami berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Dengan penanganan cepat ini, mobilitas distribusi logistik dan kebutuhan masyarakat aman,” tutur Anwar.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional VII BPJN Jayapura Eko Widirianto mengatakan, pada Selasa pagi langsung diturunkan alat berat untuk melakukan pengerjaan jalan.
”Sejak pagi kemarin, kami menurunkan sejumlah alat berat untuk melakukan pembersihan serta penimbunan. Dengan begitu, Selasa siang sudah bisa dilalui dan hari ini (Rabu) sudah tuntas,” ucapnya.
Selanjutnya, kata Eko, untuk pengaspalan secara permanen sedang dikoordinasikan dengan BPJN Jayapura. ”Saat ini kami utamakan jalan bisa fungsional dulu karena ini adalah akses penting. Saat ini, kami tengah berkoordinasi dengan balai untuk pengerjaan selanjutnya,” tuturnya.