Kecelakaan Lalu Lintas di Trans-Kalimantan, Hendak Menolong Justru Jadi Korban
HF tewas setelah menolong korban kecelakaan di Trans-Kalimantan. Dia ditabrak dua mobil di kawasan kurang penerangan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
Niat hati ingin menolong, HF (40) malah menjadi korban. HF tewas setelah berusaha menolong korban kecelakaan motor. Ia ditabrak dua mobil yang melintas di Jalan Trans-Kalimantan, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Penerangan jalan yang minim menjadi salah satu penyebabnya.
Sabtu (28/4/2024) malam, HF tidak sabar ingin pulang ke rumahnya di Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya. Harinya melelahkan setelah seharian bekerja di kebun. Sempat singgah sebentar di rumah kerabatnya, ia sadar hari sudah begitu larut.
Malam itu, karena tak membawa sepeda motor, ia berjalan kaki. Rumah kerabatnya tak jauh, sekitar 1 kilometer dari kediamannya. Ia berjalan di tengah kegelapan, kawasan dekat tempat pemakaman umum itu memang kurang penerangan.
Di tengah gelap gulita, HF disebut melihat lampu sepeda motor dari kejauhan berseberangan dari arahnya. Motor itu melesat cukup cepat sehingga tak melihat jalan licin berpasir di atas aspal. Pengendara motor itu oleng lalu terjatuh tak jauh dari HF berdiri dengan posisi berseberangan.
Masih di tengah gelap gulita, HF berupaya menolong pengendara motor yang tersungkur di aspal. HF lari ke seberang. Celakanya, HF tak melihat mobil melaju dari belakangnya. Ia pun ditabrak mobil yang dikendarai MRA (20).
Tubuh HF terpental seusai ditabrak MRA. Namun, tidak sekali, tubuh HF juga dihantam sedan yang berada di belakang MRA. Sedan kedua dikendarai DR (27).
HF tewas di tempat. Jenazahnya sempat dibawa ke puskesmas terdekat tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan. Malam itu juga jenazahnya dibawa ke keluarga lalu dikubur pada Minggu pagi.
“Saat diperiksa, korban HF ini luka berat di kepala sehingga tidak bisa diselamatkan,” ujar Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kota Palangka Raya Inspektur Satu Eko Nurmanto, Minggu (28/4/2024).
Eko menjelaskan, pihaknya telah mengambil keterangan dari dua pengendara sedan dan korban kecelakaan tunggal atau si pengendara motor yang ingin ditolong HF. Kedua pengendara mobil juga mengalami luka ringan atas kejadian itu.
“Dari keterangan dua pengendara mobil itu, mereka mengaku tidak melihat korban saat melintas di tengah jalan karena posisinya gelap dan jarak sudah terlalu dekat antara mobil dan korban sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari,” ungkap Eko.
Kepala Satlantas Polresta Palangka Raya Komisaris Salahiddin mengimbau masyarakat agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Dia menyebut, di Jalan Trans-Kalimantan telah diberi peringatan soal batas kecepatan.
Walakin, ia juga berharap penerangan di sepanjang jalur Trans-Kalimantan bisa diperbanyak. Selama ini di beberapa ruas jalan Trans-Kalimantan penerangan hanya berasal dari rumah-rumah warga.
“Diimbau kepada masyarakat atau pengguna jalan saat berlalu lintas agar selalu waspada dengan situasi arus lalu lintas yang berada di depannya. Patuhi batas kecepatan saat berkendara dan utamakan keselamatan berlalu lintas,” kata Salahiddin.