Presiden Joko Widodo Resmikan 40,6 Kilometer Jalan Daerah di NTB
Pembangunan jalan daerah yang melewati empat kabupaten itu menghubungkan kawasan-kawasan produktif setempat.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA, NINA SUSILO
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan 40,6 kilometer jalan daerah di Nusa Tenggara Barat, Kamis (2/5/2024). Presiden berharap pembangunan dan perbaikan jalan daerah yang melewati empat kabupaten itu dapat meningkatkan kecepatan distribusi logistik di daerah tersebut.
”Kita harapkan, dengan jalan ini, kecepatan logistik akan semakin baik. Jalan menuju kawasan-kawasan produktif, baik itu kawasan pertanian, kawasan perkebunan, semuanya bisa ditunjang oleh jalan yang baik,” kata Presiden.
Acara peresmian pelaksanaan Inpres Jalan Daerah (IJD) NTB dipusatkan di kawasan Lembar, Lombok Barat. Turut mendampingi Presiden, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Penjabat Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, dan Penjabat Bupati Lombok Barat Ilham.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol secara bersama oleh Presiden bersama Lalu Gita Ariadi, Ilham, juga anggota DPR asal NTB, Suryadi Jaya Purnama, dan Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda.
Acara peresmian tersebut merupakan salah satu agenda dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi ke NTB. Kunjungan kerja Presiden berlangsung pada 30 April-2 Mei 2024.
Presiden mengatakan, pada 2023, pemerintah telah membangun dan memperbaiki lima ruas jalan di NTB. Lima ruas jalan itu tersebar di empat kabupaten, yakni Lombok Barat, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima.
”Total panjang (jalan yang dibangun dan diperbaiki) 40,6 kilometer dan menghabiskan biaya Rp 211 miliar. Uang yang tidak kecil. Anggaran yang tidak kecil,” kata Presiden.
Basuki menambahkan, pelaksanaan IJD mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. Pada tahun anggaran 2023, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14,6 triliun secara nasional untuk penanganan 2.873 kilometer jalan daerah di seluruh Indonesia.
”IJD menangani ruas jalan provinsi, kabupaten, atau kota yang rusak dan menghubungkan kawasan-kawasan produksi. Misalnya, pertanian, wisata, termasuk transportasi logistik, seperti pelabuhan. Untuk tahun 2024 ini, IJD masih terus dilanjutkan dengan anggaran sekitar Rp 15 triliun (nasional),” kata Basuki.
Total panjang (jalan yang dibangun dan diperbaiki) 40,6 kilometer dan menghabiskan biaya Rp 211 miliar. Uang yang tidak kecil. Anggaran yang tidak kecil.
Staf Ahli Menteri PUPR V Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja menambahkan, NTB memiliki potensi pariwisata yang besar. Untuk itu, diperlukan dukungan infrastruktur jalan yang baik.
”Seluruh ruas jalan di Pulau Lombok nanti akan terhubung menjadi satu sistem jaringan jalan. Kita lakukan secara bertahap dan kita evaluasi sesuai prioritas usulan pemerintah daerah dan pemenuhan readiness criteria-nya,” kata Endra.
Ruas Lembar-Sekotong-Pelangan (segmen Lembar-Gilimas), kata Endra, adalah salah ruas yang vital. Gili Mas, misalnya, merupakan pelabuhan vital untuk logistik dan ajang besar, seperti MotoGP di Mandalika.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB Indra Cahya Kusuma menambahkan, IJD tahun anggaran 2023 di NTB tersebar di ruas Lembar-Sekotong-Pelangan (segmen Lembar-Gilimas) di Kabupaten Lombok Barat, ruas Polamata-Jelanga di Kabupaten Sumbawa Barat. Kemudian, ruas Sabedo Dalam-Bukit Planing dan ruas Lenangguar-Teladan di Kabupaten Sumbawa serta ruas Wilamaci-Karumbu-Sape di Kabupaten Bima.
Indra merinci, ruas Lembar-Sekotong-Pelangan (segmen Lembar-Gilimas) di Kabupaten Lombok Barat memiliki panjang 7,47 kilometer dan menghabiskan biaya Rp 87,11 miliar.
Ruas berikutnya, yakni Plamata-Jelangan, Kabupaten Sumbawa Barat, sepanjang 2,1 kilometer dibangun dengan biaya Rp 15,74 miliar. Ruas Lenangguar-Teladan, Kabupaten Sumbawa, dengan panjang 1,6 kilometer menelan biaya Rp 9 miliar.
Selain itu, ada ruas Sabedo Dalam-Bukit Planing, Kabupaten Sumbawa, dengan panjang 4,2 kilometer dan biaya Rp 22,75 miliar dan ruas Wilamaci-Karumbu-Sape, Kabupaten Bima, dengan panjang 25,26 kilometer dan biaya Rp 77,24 miliar.
12 ruas
Pelaksanaan IJD di NTB akan terus berlangsung secara bertahap. ”Pada tahun 2024, akan dilanjutkan 12 ruas IJD di Provinsi NTB. Saat ini sedang dalam proses revisi daftar isian pelaksanaan anggaran atau DIPA. Kami harapkan pada minggu ketiga Mei 2024 ini sudah keluar revisinya sehingga konstruksi bisa dimulai pada Juni 2024. Mudah-mudahan semua bisa tuntas pada Desember 2024 agar bisa segera bermanfaat bagi masyarakat,” kata Indra.
Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh Faozal menambahkan, pembangunan dan perbaikan ruas jalan baik di Lombok maupun Sumbawa tentu akan sangat bermanfaat bagi daerah. Oleh karena itu, pemeliharaan menjadi prioritas pemerintah daerah.
Masyarakat pengguna jalan juga menyambut positif pembangunan dan perbaikan jalan tersebut. Hamdi, warga Lombok Barat yang biasa melewati ruas Lembar-Sekotong-Pelangan, breharap usahanya berjualan sayur keliling menjadi lebih mudah.
”Jalan ini, kan, sebelumnya tidak bagus. Syukur, sekarang sudah bagus, sudah enak dilewati. Sangat membantu sehari-hari jualan sayur keliling kampung,” kata Hamdi.