LPS Half Marathon Sebarkan Antusiasme Lari di Run the City Medan
LPS Monas Half Marathon menjajal eksotisme Kota Medan dalam ajang Run The City Medan. Sebarkan antusiasme lari di Medan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — LPS Monas Half Marathon menjajal eksotisme Kota Medan dalam ajang Run the City Medan. Ajang lari 5 kilometer itu menyebarkan antusiasme lari di tengah ekosistem lari yang terus berkembang di Kota Medan. Semangat para pelari terasa sangat kuat sejak persiapan di garis start di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Minggu (5/5/2024).
Para pelari mulai menjajal lintasan lari setelah bendera start diangkat Sekretaris Daerah Sumatera Utara Arief Sudarto Trinugroho pada pukul 06.30 WIB. Ia didampingi Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Lana Soelistianingsih dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas (Kompas.id) Adi Prinantyo.
”Ajang lari Run the CityMedan ini ditunggu-tunggu para pelari dari berbagai komunitas di Kota Medan,” kata Koordinator Runmdn Syahriza.
Run the City adalah pre-event menuju LPS Monas Half Marathon 2024 yang akan diadakan di Jakarta pada 30 Juni 2024. Puncak perhelatan yang akan diikuti 5.000 pelari dari sejumlah daerah di Indonesia itu diselenggarakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerja sama dengan harian Kompas (Kompas.id) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Atmosfer penuh keceriaan terasa sangat kuat dalam ajang lari yang diikuti 1.000 orang tersebut. Sebagian dari mereka menggunakan kostum lari unik, mulai dari kimono, baju dari kantongan kain, hingga kostum mirip wasit Shen Yinhao yang ”dibenci” warganet setelah memimpin laga semifinal Piala Asia U-23 Indonesia versus Uzbekistan.
Para pelari menjajal eksotisme lintasan di jantung kota mulai dari Kantor Gubernur Sumut, melewati Kantor LPS I Medan di Sinar Mas Land Plaza, lalu ke Jalan KH Zainul Arifin, dan Jalan S Parman. Pelari menikmati suasana pagi kota di berbagai ikon, antara lain Masjid Agung Sumut, kawasan Little India, Vihara Gunung Timur, Rumah Tjong A Fie, hingga Kawasan Kota Tua Kesawan.
Syahriza menyebut, event lari selalu ditunggu-tunggu masyarakat Medan. Setiap ada kegiatan, para pelari langsung menyerbu berburu slot pendaftaran. Ekosistem lari di Medan berkembang pesat dalam beberapa tahun ini. Hampir semua lapangan dan jalan di pusat kota dipenuhi pelari setiap pagi dan sore.
Namun, ajang lari di Medan masih didominasi lari 5 kilometer dan 10 kilometer. ”Para pelari Medan sebenarnya merindukan lari yang lebih jauh, minimal half marathon(21,09 kilometer),” kata Syahriza.
Saya kira ini bisa menjadi ajang pembibitan pelari nasional juga.
Paolina Lim (41) mengatakan, dirinya mengikuti hampir semua ajang lari yang dilaksanakan di Medan. Kali ini, dia menggunakan kostum kimono, pakaian tradisional Jepang. ”Ajang lari ini memang untuk senang-senang. Saya beli kostum ini Rp 2,5 juta. Saya beli langsung dengan menitip dari teman yang datang dari Jepang,” katanya.
Lana mengatakan, Run the City juga sekaligus menyosialisasikan Kantor Perwakilan LPS I Medan yang baru dibuka di Gedung Sinar Mas Land Plaza. Ajang lari lima kilometer juga akan dilaksanakan dalam rangkaian sosialisasi pembukaan Kantor LPS II Surabaya dan Kantor Perwakilan LPS III Makassar.
”Kehadiran kantor perwakilan bisa membuat LPS semakin dikenal masyarakat. Kepercayaan terhadap perbankan nasional juga bisa meningkat. LPS juga mengedukasi masyarakat bahwa simpanan mereka terjamin,” kata Lana.
Lana menyebut, LPS menjamin simpanan hingga Rp 2 miliar per nasabah. Agar penjaminan sebuah simpanan layak bayar, ada tiga syarat kriteria yang harus dipenuhi, yakni tercatat pada pembukuan bank, tidak melakukan tindakan yang merugikan bank, dan tingkat bunga yang diterima nasabah tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS sehingga stabilitas sistem keuangan di wilayah Sumatera terjaga dengan baik.
Adi mengatakan, Sumut melahirkan sejumlah atlet pelari nasional. Salah satu pelari nasional berprestasi ialah Odekta Elvina Naibaho. Dia berasal dari daerah terpencil di Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi. ”Saya kira ini bisa menjadi ajang pembibitan pelari nasional juga,” kata Adi.