Perancis Butuh Bantuan untuk Pengamanan Olimpiade Paris
Pengamanan Olimpiade Paris tidak hanya melibatkan petugas keamanan dari Perancis. Negara lain di Eropa turut membantu.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·2 menit baca
PARIS, KAMIS — Perancis butuh bantuan pasukan dari 46 negara untuk pengamanan Olimpiade Paris 2024 yang akan digelar 26 Juli-11 Agustus. Jumlah pasukan bantuan yang diperlukan dapat mencapai ribuan personel. Perancis meningkatkan kewaspadaan setelah serangan bersenjata api ke gedung konser di Moskwa, Rusia.
Pemerintah Perancis akan mengerahkan 45.000 petugas keamanan, baik dari polisi maupun militer untuk pengamanan Olimpiade Paris. Sebanyak 18.000 petugas lainnya akan dimobilisasi. Jumlah tersebut masih ditambah dengan 18.000-20.000 petugas keamanan swasta.
Menurut sumber AFP di Kementerian Pertahanan Perancis, Kamis (28/3/2024), sejumlah negara Eropa telah bersedia membantu pengamanan Olimpiade Paris. Pejabat di Kementerian Dalam Negeri Perancis di Paris, Januari lalu, mengatakan, jumlah bala bantuan dari negara Eropa yang diperlukan untuk hajatan Olimpiade Paris sekitar 2.185 orang.
Alasan yang mendasari permintaan bantuan pengamanan itu demi kenyamanan penonton, menjawab tantangan sebagai tuan rumah ajang sebesar Olimpiade, dan meningkatkan kerja sama internasional.
Angkatan Bersenjata Polandia akan bergabung dengan koalisi internasional yang dipimpin Perancis untuk mendukung persiapan dan pengamanan Olimpiade Paris 2024.
”Ini hal yang biasa dilakukan oleh negara penyelenggara event besar,” kata pejabat Kementerian Dalam Negeri Perancis yang menolak disebut namanya.
Sebelumnya, Perancis juga pernah meminta bantuan dari negara Eropa saat menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi tahun 2023. Saat itu sebanyak 160 polisi berseragam dari sejumlah negara di Eropa diperbantukan untuk melakukan patroli di jalan-jalan.
Salah satu negara yang telah merespons permintaan Perancis adalah Polandia. ”Angkatan Bersenjata Polandia akan bergabung dengan koalisi internasional yang dipimpin Perancis untuk mendukung persiapan dan pengamanan Olimpiade Paris 2024,” demikian pernyataan Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz melalui media sosial X.
Menurut Kosiniak-Kamysz, satuan tugas yang akan dikirim ke Paris terdiri dari pasukan dan anjing pelacak. Tugas mereka adalah mendeteksi ancaman bom dan kontraterorisme. Pengumuman tersebut disampaikan tepat pada saat kunjungan Kepala Staf Kementerian Pertahanan Perancis Thierry Burkhard ke Warsawa, Polandia.
Juru bicara dari angkatan bersenjata Polandia menjelaskan, detail mengenai pengerahan pasukan untuk pengamanan Olimpiade Paris sedang digarap dan akan disampaikan lebih lanjut.
Sementara itu, pada bulan Maret, Jerman telah menyatakan siap membantu pengamanan Olimpiade Paris. Namun, Jerman tidak menyebutkan dengan detail jumlah pasukan yang akan diperbantukan. Sebagai balas jasa, pasukan Perancis juga diperbantukan untuk pengamanan Piala Eropa 2024 di Jerman 14 Juni-14 Juli.
Ancaman keamanan terhadap Olimpiade bukan omong kosong. Panitia Olimpiade harus belajar dari pengalaman pahit Olimpiade Muenchen 1972.
Seremoni pembukaan Olimpiade Paris mengusung konsep berbeda dengan ajang Olimpiade sebelumnya. Apabila sebelumnya seremoni pembukaan Olimpiade selalu berlangsung di stadion utama atau stadion atletik, seremoni pembukaan Olimpiade Paris akan dilakukan di Sungai Seine. Para atlet dan ofisial akan menaiki perahu untuk mengarungi Sungai Seine yang membelah kota Paris.
Seremoni pembukaan di luar stadion itu mengundang kritik karena akan menyulitkan pengamanan. Seremoni pembukaan Olimpiade di luar stadion baru pertama kali dilakukan.
Meskipun jumlah penonton pesta pembukaan telah dikurangi secara besar-besaran, tidak kurang 326.000 penonton yang memiliki tiket akan menghadiri acara spektakuler tersebut. Jumlah itu belum termasuk ratusan ribu penonton yang menyaksikan dari rumah-rumah atau jalanan di tepian Sungai Seine. (AFP/REUTERS)