Tanda Tanya Derita Ruang Ganti Arsenal
Respons skuad Arsenal menjadi tanda tanya usai kejatuhan sepekan terakhir. Isu kelelahan dan mentalitas menghantui lagi.
WOLVERHAMPTON, JUMAT — Dunia Arsenal runtuh hanya dalam sepekan, seperti terjatuh dari puncak menara ke dasar gedung Burj Khalifa. Gelar Liga Champions sudah sirna, sementara asa juara Liga Inggris di tepi jurang. Mereka bisa menyelamatkan musim di enam laga tersisa, tetapi dibayangi ”penyakit” lama.
Manajer Arsenal Mikel Arteta menjadi saksi betapa besar penderitaan para pemain seusai takluk dari Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions, tengah pekan kemarin. Mereka terpuruk dalam penyesalan karena gagal memanfaatkan kesempatan langka tampil di perempat final yang terakhir dicapai 14 tahun lalu.
Arteta dikenal kreatif dalam memotivasi tim seusai menang ataupun kalah. Namun, dia kehabisan ide malam itu. Tidak ada yang bisa mengobati luka para pemain. ”Penuh kekecewaan dan patah hati di ruang ganti. Saya berharap bisa menemukan kata-kata tepat untuk mengangkat mereka, tetapi tidak mampu,” ujarnya.
Baca juga: Arsenal Kolaps bersama Kegagalan Eksperimen Arteta
Pekan lalu, Arsenal masih difavoritkan untuk menjuarai Liga Inggris dan Liga Champions. Akan tetapi, mereka kehilangan posisi puncak klasemen akibat kalah dari Aston Villa pada akhir pekan dan dilanjutkan hasil buruk versus Bayern. Wajar saja Martin Odegaard dan rekan-rekan begitu terpuruk saat ini.
Wolverhampton Wanderers bisa mengakhiri musim Arsenal lebih cepat. Mereka akan menjamu ”Si Meriam” di Stadion Mollineux, Minggu (20/4/2024) dini hari WIB. Jika tim tamu kehilangan poin lagi, kans juara liga semakin tertutup. Arsenal saat ini tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen Manchester City.
Menurut gelandang Arsenal Declan Rice, karakter mereka akan diuji di enam laga tersisa, dimulai dari markas Wolves. ”Enam final lagi. Kami akan memenangi enam laga itu. Tentu sulit, tetapi kami harus membawa apa yang telah dilakukan sepanjang musim. Jangan sampai hasil dua laga terakhir menjatuhkan kami,” ucapnya.
Masalahnya, Arsenal selalu kesulitan bangkit setelah hasil buruk, terutama di pengujung musim. Dalam tiga musim terakhir pada April, mereka mengalami setidaknya rentetan tiga laga tanpa kemenangan. Mereka juga kehilangan gelar juara liga musim lalu setelah rentetan tiga kali seri dan sekali kalah selama April.
(Sepekan terakhir) bukanlah pengalaman terbaik untuk kami. Sekarang kami hanya perlu fokus menatap laga terdekat.
Saat ini, Arsenal sudah tiga kali gagal menang di seluruh kompetisi (2 kalah, 1 imbang). Dua kali di antaranya versus Bayern. Mereka sudah dinanti jadwal sulit pada akhir April. Setelah bertandang ke markas Wolves, mereka akan menghadapi dua derbi London berturut-turut, yaitu versus Chelsea dan Tottenham Hotspur.
Baca juga: Saat Pengalaman Bayern Muenchen Membungkam Kemampuan Arsenal
Isu lain adalah kelelahan para pemain. Dilihat dari dua kekalahan terakhir, mereka selalu kecolongan setelah turun minum. Padahal, tim asuhan Arteta itu bisa mendominasi paruh pertama, baik di laga versus Bayern maupun Villa. Adapun Arsenal selalu tampil tiga hari sekali sejak akhir Maret.
Menurut Thierry Henry, mantan penyerang Arsenal, tereliminasi di Liga Champions bisa menjadi berkah terselubung ”Si Meriam”. Mereka kesulitan belakangan ini karena skuad yang kurang dalam. Mereka mengandalkan pemain yang sama sepanjang musim, seperti Bukayo Saka dan Martin Odegaard. Pemain pelapis kurang berkontribusi.
Beban tim inti Arsenal terlalu berat jika dibandingkan dengan pesaing juara lain. Lima pemain Arsenal sudah menjadi starter minimal 40 kali di seluruh kompetisi, berbeda jauh dengan City (1) dan Liverpool (0). Juga, ada lima pemain Arsenal yang tampil lebih dari 3.500 menit, hanya ada satu pemain dari gabungan City dan Liverpool.
Pemain cadangan seperti Reiss Nelson, Emile Smith Rowe, dan Fabio Vieira hanya tampil kurang dari 700 menit di seluruh kompetisi sepanjang musim ini. Padahal, mereka merupakan pelapis utama untuk para pemain inti. Nelson, misalnya, yang berstatus pelapis untuk Saka, hanya lima kali jadi starter.
Arteta tidak khawatir terhadap kedua isu tersebut. Hal itu akan hilang sendiri jika mereka mampu bangkit di Stadion Mollineux. Arsenal bisa merebut puncak klasemen sementara jika pulang dengan tiga poin. City belum akan memainkan pertandingan ke-33 karena harus menjalani semifinal Piala FA versus Chelsea pada Sabtu malam.
”(Sepekan terakhir) bukanlah pengalaman terbaik untuk kami. Sekarang kami hanya perlu fokus menatap laga terdekat. Konteksnya jelas. Jika menang atas Wolves, kami akan berada di puncak klasemen. Jika Anda butuh hal lain untuk termotivasi, jelas Anda memiliki masalah,” kata Arteta.
Beruntung, Wolves sedang tidak dalam performa terbaik. Mereka belum menang dalam lima laga terakhir di seluruh kompetisi. Sementara itu, Arsenal belum terkalahkan dalam enam laga tandang terakhir di liga (5 menang, 1 seri). Arsenal juga hanya kemasukan satu gol dari seluruh laga tersebut. (AP/REUTERS)