Lavani membekuk Jakarta Garuda Jaya dengan tiga set langsung, 25-16, 25-22, dan 25-20. Hasil ini sesuai prediksi di atas kertas mengingat Garuda Jaya merupakan tim debutan Proliga. Tim itu juga diisi pemain-pemain U-20 binaan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) yang dipersiapkan mengikuti ajang Kejuaran Voli Asia U-20 di Surabaya pada Juli 2024.
Namun, langkah Lavani pada partai pertama musim kompetisi ini tidaklah mudah. Garuda Jaya di luar dugaan mampu memberikan perlawanan sengit, terutama di dua set akhir. Lavani kerap pula melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan lawan.
Tingkat kematangan pengalaman dan kualitas teknik yang lebih unggul akhirnya menjadi kunci bagi Lavani menyudahi perlawanan Garuda Jaya. Sejumlah kesalahan sendiri yang dibuat pemain Garuda Jaya juga membuat tim itu tak mampu mengoptimalkan poin.
Lavani diperkuat pemain-pemain bintang seperti setter Dio Zulfikri, Hendra Kurniawan, dan Fahri Septian. Kehadiran dua legiun asing, yakni Renan Buiatti asal Brasil dan Mohammadreza Beik asal Iran, makin menambah daya gedor tim pemilik dua gelar Proliga ini.
Usai laga, Asisten Pelatih Lavani Samsul Jais mengatakan, timnya masih perlu mengasah komunikasi antarpemain, terutama antara Dio dan kedua pemain asing yang baru bergabung musim ini. ”Ini baru terjun pertama dan masih mencari bentuk komunikasi. Kami yakin seiring perjalanan kompetisi, komunikasi akan terus membaik,” ujarnya.
Sektor lain yang menjadi perhatian, kata Samsul, adalah blocking. Tembok pertahanan di depan net itu masih sering jebol. ”Kekurangan tersebut akan diperbaiki,” tutur Samsul.
Fahri Septian pun mengakui belum mulusnya komunikasi antarpemain sehingga membuat penampilan tim belum memuaskan pada partai perdana ini. ”Ke depan akan lebih maksimal,” ujar outside hitter yang sebelumnya bermain di Liga Bulgaria tersebut.
Sementara itu, Manajer Garuda Jaya Loudry Maspaitella mengaku senang timnya bisa mengimbangi permainan tim sekuat Lavani. ”Kami memang tak mengharapkan menang. Yang lebih penting adalah mengasah pendewasaan dan kematangan mental pemain di setiap pertandingan,” ujarnya.
Waktu persiapan tim yang sempit, yakni hanya sekitar sebulan, membuat kondisi fisik dan mental tim Garuda Jaya belum optimal. Belum lagi faktor psikologis sebagai tim berusia paling muda yang menghadapi pemain bintang dan senior di liga voli kasta tertinggi Tanah Air ini. ”Kalau hari ini mereka bisa imbangi permainan lawan, itu poin terbaik yang kami harapkan,” ungkap Loudry.
Kami memang tak mengharapkan menang. Yang lebih penting adalah mengasah pendewasaan dan kematangan mental pemain di setiap pertandingan.
Urung tampil
Laga kedua yang mempertemukan tim putri Jakarta BIN kontra tim debutan Jakarta Livin Mandiri berakhir 3-1 (25-20, 29-27, 21-25, 25-15) untuk Jakarta BIN. Kemenangan ini diraih meski Jakarta BIN tak diperkuat salah satu pemain bintangnya, Megawati Hangestri Pertiwi.
Usai laga, Pelatih Jakarta BIN Danai Sriwacharamaytakul mengatakan, kondisi Megawati masih kurang sehat. Karena itu, dia tak mau ambil risiko menurunkannya dalam laga ini. ”Saya lebih memilih jangka panjang agar pemain fit pada partai-partai selanjutnya,” ujarnya.
Terkait apakah Megawati dapat diturunkan dalam laga Jakarta BIN berikutnya, Danai menuturkan, hal itu masih harus menunggu laporan dari dokter. Jakarta BIN dijadwalkan bertemu tim juara musim lalu, Bandung bjb Tandamata, pada Sabtu (27/4/2024).
Pada laga terakhir di hari pertama, juara bertahan putri Bandung bjb Tandamata terjungkal di tangan Jakarta Pertamina Enduro dalam laga ulangan final Proliga 2023. Enduro yang diperkuat Giovana Milana, rekan setim Megawati saat bermain di Liga Korea yang baru usai, mengalahkan tim asuhan pelatih Alim Suseno itu dengan skor 3-1 (25-22, 22-25, 25-21, 25-18)