Pemain Piala Uber Indonesia akan bertanding kembali. Kali ini, kemampuan mereka diuji di turnamen Thailand Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah tampil pada kejuaraan bulu tangkis beregu Piala Thomas dan Uber, pemain tunggal putri Indonesia akan melanjutkan penampilan ke Thailand Terbuka. Konsistensi performa dan perjuangan mereka akan diuji setelah mengantarkan ”Merah Putih” ke final Piala Uber.
Gregoria menjadi salah satu dari empat tunggal putri yang akan tampil dalam turnamen Thailand Terbuka BWF World Tour Super 500 di Bangkok, 14-19 Mei. Tiga rekannya adalah Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Putri Kusuma Wardani.
Gregoria, Ester, dan Komang, serta Ruzana yang tidak tampil di Thailand, adalah bagian dari tim Indonesia di Kejuaraan Piala Thomas dan Uber di Chengdu, China, 26 April-5 Mei. Mereka turut mengantarkan Indonesia menuju final Piala Uber untuk pertama kalinya sejak 2008 sebelum dikalahkan China 0-3.
Skuad tunggal putri tersebut mendapat apresiasi banyak pihak karena telah menunjukkan performa baik. Ketika prestasi dan kemampuan berada di bawah pemain-pemain top dunia, mereka menunjukkan semangat juang tinggi.
Gregoria mengalahkan Akane Yamaguchi (Jepang) dan Ratchanok Intanon (Thailand). Ester menang empat kali dari enam pertandingan. Dua kekalahan dialami dari pemain China ranking keenam dunia, He Bing Jiao, dan Aya Ohori (Jepang/11) dalam tiga gim. Sementara itu, Komang menang pada partai kelima saat Indonesia mengalahkan juara bertahan Korea Selatan, 3-2, di semifinal.
Dengan jeda sepekan setelah sukacita di Chengdu, mereka menjalani kembali rutinitas latihan untuk mengikuti kejuaraan individu yang dimulai dengan Thailand Terbuka. Ester, Komang, dan Putri berlatih bersama rekan-rekannya di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Pelatih tunggal putri, Indra Widjaja, mengatakan, dia senang pemain tunggal putri telah menunjukkan daya juang tinggi di Piala Uber. Hasil yang didapat pun merupakan buah kerja keras semua anggota tim tunggal putri pada masa persiapan.
Di Piala Uber, mereka menunjukkan bahwa tunggal putri Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
Indra berharap pemain bisa meneruskan performa baik, bahkan meningkatkannya pada kejuaraan lain. Apalagi, sorotan kepada mereka akan lebih besar setelah momen Piala Uber.
”Di Piala Uber, mereka menunjukkan bahwa tunggal putri Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Mereka bisa memperlihatkan itu pada kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” kata Indra.
Mantan pemain tunggal putra ini berharap Ester dan Komang bisa tampil lebih baik dan konsisten secara bertahap, mulai dari turnamen level Super 300. Keduanya baru bisa meraih gelar juara dari level di bawah itu, yaitu Super 100 dan International Challenge.
Ester dan Komang telah menetapkan target seperti yang dikatakan pelatihnya. Ester menuturkan bahwa dia belajar mengatasi tekanan pada momen penting ketika tampil di Piala Uber untuk diterapkan di ajang lain. Sementara itu, Komang ingin lebih percaya diri dalam setiap turnamen.
Komang berharap bisa tampil lebih konsisten dan mencapai podium pada turnamen berlevel Super 300. Dia meraih hasil terbaik pada level itu ketika mencapai semifinal Spanyol Masters, Maret.
Khusus untuk Gregoria, Thailand Terbuka menjadi salah satu dari empat turnamen di Asia yang akan dijadikan ajang mengumpulkan poin ranking. Indra menargetkan Gregoria bisa menjadi unggulan delapan besar Olimpiade Paris 2024, 26 Juli-11 Agustus, melalui poin dari Thailand Terbuka, Malaysia Masters, Singapura Terbuka, dan Indonesia Terbuka selama empat pekan beruntun.
”Setelah itu, ada waktu kosong sekitar sebulan untuk benar-benar fokus pada persiapan Olimpiade,” kata Indra.
Saat ini, Gregoria menempati ranking kesembilan dunia. Jika ingin mencapai target menjadi unggulan delapan besar, dia harus menaikkan rankingnya minimal pada peringkat delapan teratas setelah Indonesia Terbuka di Jakarta, 4-9 Juni.
Mundur karena cedera
Pada ganda putri, Indonesia mendaftarkan semua skuad Piala Uber, yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto, dan Rachel Alessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari untuk Thailand Terbuka. Selain itu, ada Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Namun, keikutsertaan Apriyani/Fadia dibatalkan karena Apriyani masih harus memulihkan cedera kaki kanan. Ada kemungkinan pula Rachel/Meilysa batal tampil meski nama mereka tertera dalam undian. Ini karena Meilysa mengalami cedera kaki saat latihan pada Rabu siang hingga dia pun harus menggunakan tongkat saat berjalan.
”Hasil MRI akan keluar hari ini, tetapi kemungkinan tidak bisa bermain di Thailand,” kata pelatih ganda putri, Eng Hian, Kamis.
Pemain lain yang batal tampil di Thailand adalah empat tunggal putra, yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Chico Aura Dwi Wardoyo, dan Alwi Farhan. Mereka tidak mengalami cedera, tetapi akan difokuskan untuk tampil di turnamen lain.
Anthony dan Jonatan, yang berada dalam daftar lolos ke Paris 2024, kemungkinan besar hanya akan mengikuti turnamen level tinggi, yaitu Singapura Terbuka Super 750 dan Indonesia Terbuka Super 1000.
Skuad ganda campuran, yang beristirahat dari turnamen saat berlangsungnya Piala Thomas dan Uber, akan bertanding kembali. Di Thailand, Indonesia menurunkan lima pasangan, salah satunya yang akan tampil di Olimpiade, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Empat pasangan lain adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, Adnan Maulana/Nita Violina Marwah, dan Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata.