logo Kompas.id
OpiniLemahnya Oposisi dan Budaya...
Iklan

Lemahnya Oposisi dan Budaya Harmoni

Tendensi ”koalisi besar” untuk sebagian bisa diterangkan melalui penjelasan budaya.

Oleh
ULIL ABSHAR-ABDALLA
· 4 menit baca
Ulil Abshar-Abdalla
PANDU LAZUARDY PATRIARI

Ulil Abshar-Abdalla

Kenapa presiden-presiden Indonesia pascareformasi memiliki tendensi ke arah ”koalisi besar” dengan cara merangkul sebanyak mungkin partai dan membatasi seminimal mungkin kekuatan oposisi?

Apakah ini kecenderungan yang umum di semua negara atau khas Indonesia? Dari mana asal-usul insting politik ”koalisi besar” semacam ini? Apakah ada kaitannya dengan budaya politik yang khas Indonesia? Ataukah ini berkaitan dengan hasrat ”pragmatis” setiap penguasa di mana pun yang menghendaki kekuasaan yang solid dan efektif? Ataukah penyebabnya lebih mendalam dan struktural, yaitu rancang bangun kelembagaan politik kita pascareformasi?

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000