Resep Pernikahan ala Wapres Amin
Wejangan Wapres Amin bagi mempelai: kalau sama-sama mengerti, jangankan yang benar, yang salah pun dimaklumi.
Salah satu keberkahan memiliki seorang wakil presiden yang juga kiai adalah nasihat dan ilmu kebijaksanaan dalam mengarungi hidup, termasuk bahtera rumah tangga, yang selalu dibagikannya. Resep-resep pernikahan yang mampu bertahan di tengah gelora kehidupan dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin selalu menjadi salah satu yang diharapkan. Tak jarang, ketika Wapres memberikan petuah, Presiden Joko Widodo turut hadir mendengarkan.
Setiap saat, selalu saja ada pejabat bahkan wartawan yang meminta Wapres Amin hadir dan memberikan nasihat pernikahan bagi kerabat terdekat mereka. Salah satunya adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang secara khusus meminta Wapres Amin memberikan nasihat bagi putrinya.
Putri Bambang, yakni Saras Shintya Putri (Cacha), menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla), putra Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Ary Zulfikar, yang digelar di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2024).
Pada prosesi akad nikah Cacha dan Athalla, Presiden Jokowi didaulat menjadi saksi dari pihak pengantin wanita. Sementara itu, Wapres Amin menjadi saksi dari pihak pengantin pria.
Baca juga: Nasihat Wapres Amin kepada Pengantin Baru dan Lama
Selain menjadi saksi nikah, Wapres Amin juga diminta memberikan nasihat pernikahan dan doa untuk kedua mempelai. Kepada pasangan baru tersebut, Wapres berpesan agar terus menjaga ikatan pernikahan mereka karena merupakan akad suci yang dalam Al Quran disebut sebagai mitsaqan ghalidza, perjanjian yang kuat.
Sebagai seorang suami, ayah, dan kakek bagi keluarga besarnya, Wapres yang akrab dipanggil Abah memang selalu memberikan teladan terkait pernikahan yang langgeng dari tindakan keseharian. Wapres Amin dan Bu Wury, misalnya, saling menjaga keharmonisan keluarga dengan aturan kecil, seperti menetapkan posisi foto.
Baca juga: Wapres Amin: Rumah Tangga Baik Awal Masyarakat Baik
Sebagai contoh, ketika seseorang meminta diambil gambarnya bersama Wapres, pria selalu berada di samping Wapres, sedangkan perempuan diatur hanya boleh di dekat Ibu Wury.
"Ketika Anda, Ananda Avicenna, menyatakan 'Saya terima nikahnya', ketika itu, Anda sedang melakukan perjanjian yang berat, mitsaqan ghalidza, untuk mengambil alih posisi (istri Anda) yang semula dari ayahnya. Dan, konsekuensinya, Anda mendapatkan semuanya, yang tadinya tidak halal, sekarang menjadi halal,” ujar Wapres Amin.
Bahkan, menurut Syekh Nawawi al-Bantani, perjanjian tersebut sebenarnya bukan dengan sang istri, tetapi dengan Allah SWT. ”Karena, sesungguhnya yang mengambil janji Anda adalah Allah SWT. Oleh karena itu, hati-hati. Jadi, ketika Anda mengatakan ’Saya terima nikahnya’, (maka) Anda sedang berjanji dengan Allah,” ucapnya.
Baca juga: Pesta Pernikahan Sederhana Tak Semudah yang Dibayangkan
Selain itu, Wapres Amin juga menasihati kedua mempelai agar meluruskan niat dalam berumah tangga. Pernikahan harus diniatkan untuk beribadah kepada Allah agar berpahala. Wapres menegaskan bahwa banyak amalan yang terlihat sebagai amal duniawi, tetapi dia menjadi amal akhirat dan berpahala karena dijalankan dengan niat yang baik.
”Jadi, niat itu posisinya penting sekali, yang dunia menjadi akhirat karena niatnya. Sebaliknya, bisa saja amalan akhirat, ibadah akhirat, tapi niatnya jelek, dia menjadi amalan dunia yang tidak berpahala,” kata Wapres Amin.
Nasihat bagi mempelai
Wapres juga menasihatkan beberapa hal penting lainnya kepada kedua mempelai. Pertama, Wapres meminta mereka agar saling menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya. Hal ini karena tidak ada suami atau istri yang sempurna di dunia ini.
”Tidak ada suami yang sempurna, istri yang sempurna itu tidak ada, pasti ada kekurangannya. Sebelum jadi suami tidak tahu seperti apa, setelah jadi suami baru tahu ada yang nyenengin ada yang nyebelin,” ujarnya.
Wapres juga meminta kedua mempelai agar terus menjaga rumah tangganya sebagai rumah tangga yang sakinah (harmonis), yang tidak hanya dilandasi rasa saling mencintai (mawadah), tetapi juga rasa saling menyayangi (warahmah). ”Kasih sayang itu yang awet sampai tua, sampai kakek nenek. Kalau ada istrinya sakit, dirawat dengan baik. Itu bukan lagi mawadah, tetapi warahmah. Itu kasih sayang,” ungkapnya.
Baca juga: Pernikahan Lansia: Semua Berhak Bahagia
Wapres juga berpesan kepada kedua mempelai agar terus menanamkan rasa saling pengertian (husnut tafahum) di antara satu sama lain. Menurut dia, rasa saling pengertian ini akan berujung pada saling memahami satu sama lain sehingga menjauhkan dari konflik. ”Kalau sama-sama mengerti, jangankan (sesuatu) yang benar, (sesuatu) yang salah pun dimaklumi,” ujarnya.
Tak hanya mampu menguatkan ikatan suami istri, nasihat yang diberikan diyakini bahkan juga menguatkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ”Kalau ingin harmoni, harus ada saling mencintai (mawadah), harus ada saling menyayangi (warahmah), dan harus ada saling pengertian (husnut tafahum). Kalau tidak ada saling pengertian, jangankan salah, benar pun disalahkan,” ungkapnya.
Kalau sama-sama mengerti, jangankan (sesuatu) yang benar, (sesuatu) yang salah pun dimaklumi.
Wapres juga menasihati kedua mempelai agar membina rumah tangga yang maslahah atau sejahtera lahir dan batin sehingga seluruh keluarga, termasuk anak-anak, menjadi sejahtera. Allah memerintahkan umat manusia agar tidak meninggalkan anak keturunan yang lemah dalam hal ekonomi, pendidikan, kesehatan, ataupun keimanannya.
Baca juga: Wapres Amin Menyambangi Pura Pakualaman di Malam Midodareni
Selain Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi, tampak hadir pada acara ini sejumlah tokoh dan pejabat, di antaranya, mantan Wapres Try Sutrisno, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Menpora Dito Ariotedjo. Sebelum meninggalkan tempat acara, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana, serta Wapres dan Ibu Wury menyampaikan selamat dan berfoto bersama kedua mempelai.
Sebelumnya, Wapres juga pernah menjadi saksi pernikahan dari calon mempelai wanita, yang merupakan putri dari Staf Khusus (Stafsus) Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antar-Lembaga Robikin Emhas dan Rahayu Setianingsih di sela kunjungan kerjanya di Malang, Jawa Timur, Sabtu (20/1/2024). Wapres, yang didapuk menjadi saksi bersama KH Said Aqil Siroj, menyampaikan doa pernikahan untuk kedua mempelai agar bahtera rumah tangga yang akan dibina oleh keduanya diridai oleh Allah.
Baca juga: ”Dhaup Ageng” Pakualaman yang Menancapkan Kesan bagi Capres-Cawapres
Pada Rabu (10/1/2024), Wapres Amin beserta Ibu Wury juga menghadiri Resepsi Pernikahan Bendara Pangeran Haryo (BPH) Kusumo Kuntonugroho, Putra KGPAA Paku Alam X, di Kagungan Dalem Bangsal Sewatama, Pura Pakualaman, Yogyakarta.
Ketika Wapres Amin tepat berusia 81 tahun pada Senin (11/3/2024), Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam ucapan selamatannya menyampaikan bahwa Wapres tidak hanya seorang pemimpin negara, tetapi juga merupakan sosok seorang guru yang banyak memberikan pelajaran berharga.
Baca juga: Saat Wapres Amin ”Berkebun” di Rumah Dinasnya
Jubir lantas mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang berumur panjang dan banyak amal kebaikannya. Menurut dia, hadis ini sesuai dengan Wapres Ma’ruf Amin yang selama ini banyak berkiprah untuk bangsa dan masyarakat, baik sebagai seorang ulama ataupun negarawan.
Meski demikian, Wapres justru sering menasihatkan bahwa yang terpenting dalam hidup bukan panjang atau pendeknya usia, melainkan banyaknya kebaikan yang diperbuat selama hidup. Kebaikan itu pula yang dibagikan tiap kali Wapres Amin memberikan nasihat pernikahan.