Sambut Pilkada, PKS Perkuat Koalisi, Nasib Koalisi Perubahan Bagaimana?
Sambil tetap menjaga hubungan baik dengan Koalisi Perubahan, PKS menyatakan siap menjalin kerja sama baru.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, sejumlah partai politik bersiaga menyambut pilkada. Parpol menyatakan siap melanjutkan kerja sama dalam koalisi lama ataupun merangkai koalisi baru untuk menyukseskan pilkada.
Harapan untuk mempertahankan koalisi lama sambil membuka peluang merangkai koalisi baru, misalnya, diutarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dalam Pilpres 2024, PKS bersama Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Koalisi Perubahan untuk mendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Setelah penetapan Prabowo dan Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, PKS menyatakan akan berkonsolidasi internal untuk menyambut pilkada. PKS juga terbuka dengan adanya kemungkinan koalisi baru bersama pemerintahan terpilih.
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan kerja sama dengan Koalisi Perubahan akan dilanjutkan. ”Insya Allah, kita akan lanjutkan kerja-kerja besar untuk bangsa ini, di antaranya pilkada,” katanya seusai menghadiri acara penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di KPU, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
Aboe Bakar mengatakan, setelah rapat pleno penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di KPU, dirinya akan menghadiri rapat internal Koalisi Perubahan, di antaranya bertemu dengan Nasdem dan PKB. ”Siang ini kami ke Nasdem, besok kami ke PKB,” ujarnya.
Insya Allah, kita akan lanjutkan kerja-kerja besar untuk bangsa ini, di antaranya pilkada.
Bertahan hingga pilkada
Rapat internal itu dilakukan sekaligus untuk silaturahmi pascapilpres. Menurut Aboe Bakar, kerja sama dengan Koalisi Perubahan sudah menghasilkan memori baik. ”Dengan kebersamaan ini suatu nostalgia yang indah karena kebersamaan yang tidak bisa dilupakan. Selanjutnya nanti kita kerja besar lagi,” katanya.
Ia menjelaskan, tak ada kata perpisahan di Koalisi Perubahan. Koalisi Perubahan diharapkan bisa bertahan hingga pilkada. ”Kita tidak pernah perpisahan untuk bangsa. Kita akan terus membangun, membangun, membangun sampai sakratulmaut,” ujarnya.
Kita tidak pernah perpisahan untuk bangsa. Kita akan terus membangun, membangun, membangun sampai sakratulmaut.
Sambil tetap menjaga hubungan baik dengan Koalisi Perubahan, Aboe Bakar menyatakan siap menjalin kerja sama baru dengan presiden dan wakil presiden terpilih. Aboe Bakar pun menyambut pertemuan dengan Prabowo yang akan dilakukan dalam waktu dekat. ”Moga-moga dalam waktu dekat, deh, kalau ada kesempatan, tapi belum ada janji,” katanya.
Tugas TKN berakhir
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengatakan, tugas tim sukses telah berakhir seiring penetapan pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 oleh KPU.
Sesuai juga dengan arahan Pak Prabowo, kebersamaan kami ini harapannya dilanjutkan jadi suatu paguyuban yang dinamakan Gerakan Solidaritas Nasional.
”Dengan berakhirnya pilpres, sudah disahkan oleh KPU, tugas tim kampanye nasional akan berakhir. Sesuai juga dengan arahan Pak Prabowo, kebersamaan kami ini harapannya dilanjutkan jadi suatu paguyuban yang dinamakan Gerakan Solidaritas Nasional,” ujar Rosan.
Rosan mengatakan, sesuai arahan Prabowo, dirinya akan memimpin paguyuban tersebut. Menurut Rosan, paguyuban itu akan menjadi wadah silaturahmi bagi para pihak yang telah berjuang bersama dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Rosan juga mengatakan dirinya akan mengikuti arahan Prabowo. ”Arahan beliau adalah cinta kepada Indonesia, cinta kepada rakyat Indonesia, cinta persatuan. Kita welcome untuk bergabung dalam Gerakan Solidaritas Nasional yang akan kita mulai sesudah penetapan KPU,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan, Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan pada hari Rabu, 24 April 2024.