Koalisi Prabowo Sudah Siapkan Jatah Menteri untuk PKB dan Nasdem
Parpol pendukung Prabowo-Gibran tak khawatir jatah menterinya berkurang setelah parpol baru bergabung.
Oleh
ANTONIUS PONCO ANGGORO
·3 menit baca
JAKARTA,KOMPAS – Koalisi Indonesia Maju atau KIM, koalisi pengusung calon presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sudah menyiapkan kursi menteri untuk partai politik yang bergabung setelah Pemilihan Presiden 2024 usai, termasuk di dalamnya Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa. Alokasi menteri bagi partai yang baru bergabung itu tak akan mengusik jatah menteri bagi partai-partai pengusung Prabowo-Gibran, sehingga tak ada kekhawatiran yang muncul dari internal KIM.
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo saat dihubungi, Jumat (26/4/2024), mengungkapkan, Prabowo sudah membicarakan perihal kabinetnya ke depan bersama partai politik (parpol) anggota KIM. Parpol dimaksud adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat. Meski pembicaraan masih di tahap awal, parpol sudah memperoleh gambaran umum terkait kabinet Prabowo-Gibran, termasuk di dalamnya perkiraan alokasi kursi menteri bagi setiap parpol di KIM.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Dengan gambaran tersebut, parpol KIM, termasuk PAN, disebutnya tak khawatir jika ada parpol baru yang bergabung dalam barisan pendukung Prabowo-Gibran. “Sama sekali enggak ada (kekhawatiran). Karena kita-kita sudah dapat gambaran dari Pak Prabowo. Jadi, katakanlah kuota kita enggak akan terganggu,” tambahnya.
Dalam dua hari terakhir, Prabowo-Gibran memeroleh dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bahkan secara eksplisit menyatakan bergabung dalam koalisi parpol pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran seusai pertemuan dengan Prabowo, di kediamannya, di Jakarta, Kamis (25/4). Di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, kedua partai itu mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Menurut Dradjad, gambaran kabinet dari Prabowo yang disampaikan ke KIM tidak hanya sebatas alokasi menteri bagi parpol di KIM, tetapi juga jatah kursi bagi parpol yang bergabung setelah Pilpres 2024 usai. Gambaran ini pun semakin meyakinkan setiap parpol dalam KIM untuk tidak khawatir saat ada parpol baru yang menjadi rival di pilpres lalu, bergabung.
“Jadi, kami sangat menyambut baik (parpol lain bergabung). Tujuannya agar program Prabowo-Gibran bisa dijalankan dengan efektif dan tepat waktu karena untuk itu perlu koalisi mayoritas yang solid di DPR. PAN tidak ada kekhawatiran sama sekali soal jatah kursi kabinet karena KIM memang sudah menyiapkan alokasi untuk parpol yang bergabung setelah keputusan MK (Mahkamah Konstitusi yang mengunci kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024),” jelasnya.
Meski demikian, Dradjad tidak mau merinci soal gambaran kabinet yang telah dibahas Prabowo dan pimpinan parpol dalam KIM.
Gambaran kabinet dari Prabowo yang disampaikan ke KIM tidak hanya sebatas alokasi menteri bagi parpol di KIM, tetapi juga jatah kursi bagi parpol yang bergabung setelah Pilpres 2024 usai
Pasalnya, pembahasan masih di tahap awal. Akan ada pembahasan lanjutan sehingga gambaran yang sudah dipaparkan Prabowo masih bisa berubah. Perubahan juga memungkinkan sambil menanti jumlah parpol baru yang bergabung dalam KIM.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani menyampaikan, setelah PKB dan Nasdem mendukung Prabowo-Gibran, pihaknya tetap mencoba merangkul parpol lain, utamanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Keadilan Sejahtera yang belum memutuskan posisi politiknya pasca-pilpres. “Masih terus komunikasi,” ujarnya.
“Dan sebenarnya dikotomi politisi dan profesional sudah tidak relevan. Karena di kalangan politisi banyak juga yang bekerja sebagai profesional. Banyak yang lawyer profesional, pengusaha profesional. Itu nanti Pak Prabowo yang akan memutuskan,” tambahnya.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga mantan cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Meski Dradjad menyampaikan sudah ada gambaran alokasi menteri bagi parpol yang bergabung setelah pilpres usai, sejumlah elite di PKB sebelumnya menampik sudah ada pembahasan soal kabinet saat pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Rabu lalu.
“Pertemuan itu hanya membahas substansi-substansi untuk kebaikan bangsa. Soal detail dan apalagi menyangkut bagi-bagi menteri itu belum dibahas sama sekali,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda.
Menyangkut soal kursi menteri bagi PKB, PKB pun tak ingin terburu-buru membahasnya. Pasalnya masih panjang waktu sebelum Prabowo-Gibran dilantik sebagai presiden-wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.
”Bagi PKB itu nanti, masih lama juga menuju 20 Oktober,” ujarnya.